MEDIABORNEO.NET, SAMARINDA – Minimnya jumlah Arsiparis di Kaltim memaksa Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah (DPK) Kaltim untuk melakukan kerjasama dengan berbagai pihak, untuk melakukan pelatihan dan keterampilan penjaringan tenaga Arsiparis.
Salah satu diantaranya adalah kerjasama dengan SMK yang ada di Kaltim.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah (DPK) Kaltim HM Syafranuddin mengatakan, saat ini dari seluruh OPD di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim, hanya 20 persen OPD yang memiliki tenaga Arsiparis. Sisanya, 80 persen OPD tidak memiliki tenaga Arsiparis.
Padahal, kata dia, keberadaan Arsiparis di lingkungan instansi pemerintah sangat penting untuk menyimpan dan mengamankan dokumen-dokumen penting.
Apalagi, lanjut HM Syafranuddin, Kaltim setelah ditunjuk sebagai Ibu Kota Negara Nusantara (IKN), pemerintah daerah dituntut harus memiliki dokumen penting terkait dengan berbagai hal.
“Padahal fungsi Arsiparis ini sangat penting untuk mengarsipkan dokumen penting pemerintahan. Apalagi Kaltim ditunjuk sebagai IKN, maka pengarsipan segala sesuatu yang berkaitan mulai proses pemilihan hingga penetapan Kaltim menjadi IKN mutlak diperlukan, karena ini menjadi bagian sejarah bangsa yang juga harus diketahui generasi muda mendatang, ” terangnya.
HM Syafranuddin, untuk mencetak tenaga Arsiparis di Kaltim, pihaknya telah melakukan kerjasama dengan berbagai pihak, diantaranya SMK.
“Kita bekerjasama dengan SMK untuk menjadi Arsiparis, nantinya mereka bisa disebar ke berbagai OPD yang belum memiliki Arsiparis. Karena dokumen itu penting, terlebih ketika ada permasalahan yang berkaitan dengan hukum, ” tandasnya. (Adv DPK Kaltim/Koko/M Jay)