Desa Penghasil Karbon Jadi Sumber Pendapatan Baru Kaltim

Mediaborneo.net, Samarinda –   Kalimantan Timur (Kaltim) mengubah paradigma pengelolaan sumber daya alam (SDA) dengan menempatkan pelestarian lingkungan sebagai salah satu sumber pendapatan baru.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kadiskominfo) Kaltim, Faisal, menegaskan, pendekatan ini membawa perubahan besar terhadap cara pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), yang sebelumnya bergantung pada eksploitasi SDA seperti tambang dan minyak bumi.

“Kita sudah berhasil mengubah mindset. Sekarang kita mulai menyadari bahwa menjaga alam, harmonisasi lingkungan, pengelolaan gas emisi, dan menjaga karbon dapat mendatangkan keuntungan besar,” ujarnya pada acara konfrensi pers, Senin (2/12/2024)

Langkah konkret yang dilakukan Kaltim adalah menawarkan 441 desa di wilayah tersebut sebagai daerah penghasil karbon. Desa-desa ini telah melalui penghitungan potensi karbon oleh Bank Dunia, yang menghasilkan estimasi pendapatan sebesar USD 110 juta dari perdagangan karbon.

“Bank Dunia menghitung potensi karbon dari desa-desa tersebut, dan hasilnya menunjukkan angka yang cukup menjanjikan. Ini adalah peluang besar bagi daerah,” terang Faisal.

Pendekatan berbasis lingkungan ini tidak hanya menjadi solusi ekonomi berkelanjutan tetapi juga menunjukkan bahwa melestarikan lingkungan dapat mendukung pembangunan daerah secara nyata.

“Desa-desa penghasil karbon di Kaltim kini menjadi simbol keseimbangan antara pembangunan dan konservasi,” katanya.

Kaltim memberikan contoh nyata memadukan pembangunan ekonomi dengan pelestarian lingkungan adalah kunci keberhasilan di masa depan.

“Dengan model ini, Kaltim membuka peluang baru untuk pertumbuhan ekonomi yang lebih berkelanjutan sekaligus menjaga keberlanjutan alam bagi generasi mendatang,” pungkasnya. (Adv/Diskominfo Kaltim)

Share
Exit mobile version