Mediaborneo.net, Nusantara – Komitmen pembangunan hijau di Ibu Kota Nusantara (IKN) terus diperkuat. Otorita Ibu Kota Nusantara secara resmi meluncurkan buku Potret Alam Nusantara bersamaan dengan kegiatan penanaman 750 bibit pohon di Plaza Bhinneka, Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Nusantara, Jumat (19/12/2025).
Langkah ini menjadi bagian dari strategi berkelanjutan Otorita IKN dalam menjaga dan memulihkan ekosistem lingkungan, sekaligus menegaskan arah pembangunan IKN sebagai kota hutan berkelanjutan.
Sepanjang 2025, program penghijauan ini melibatkan kolaborasi aktif antara pegawai Otorita IKN, masyarakat, pemerintah daerah, hingga dunia usaha.
Deputi Bidang Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam Otorita IKN, Myrna Asnawati Safitri, menyampaikan bahwa peluncuran buku tersebut merupakan bukti konkret bahwa pembangunan Nusantara berjalan selaras dengan alam.
“Buku Potret Alam Nusantara adalah hasil kolaborasi lintas komunitas. Ini menjadi jawaban bahwa hutan di IKN tidak rusak. Keindahan satwa yang terdokumentasi di buku ini hanya bisa hadir jika ekosistemnya tetap terjaga,” ujarnya.
Buku setebal 119 halaman ini disusun melalui kerja sama Otorita IKN dengan Perkumpulan Mandala Katalika (MANKA), serta didukung oleh Burung Indonesia, Burungnesia, dan komunitas pengamat burung Nusantara dalam proses observasi lapangan.
Beragam satwa endemik dan dilindungi seperti Julang Emas, Owa Kelawat, hingga Kubung Malaya terekam dalam dokumentasi tersebut. Kekayaan biodiversitas ini menjadi fondasi penting dalam mewujudkan IKN sebagai kota ramah satwa, dengan pendekatan pembangunan yang menyeimbangkan kebutuhan manusia dan kelestarian alam.
Otorita IKN menargetkan 65 persen wilayah Nusantara tetap menjadi kawasan hutan tropis, menjadikannya salah satu ibu kota dunia dengan proporsi ruang hijau terbesar.
Konsep “Kota Hutan: Solusi Berbasis Alam” pun ditegaskan sebagai arah utama pembangunan jangka panjang.
Melalui peluncuran buku dan aksi nyata penanaman pohon ini, otorita IKN menegaskan bahwa pembangunan Ibu Kota Nusantara bukan sekadar membangun infrastruktur modern, tetapi juga mewariskan keanekaragaman hayati dan lingkungan lestari bagi generasi mendatang. (Oen/M Jay)
