Perkuat Literasi Ekonomi Syariah, BI Kaltim Gandeng Wartawan

Mediaborneo.net, Berau –   Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim)
, Budi Widihartanto membuka kegiatan Training of Trainers (ToT) Wartawan Kaltim 2025 yang diselenggarakan pada 23 hingga 25 Juli 2024 di Tanjung Redeb, Kabupaten Berau.

Dalam sambutannya, Budi Widihartanto menegaskan pentingnya peran media dalam menyampaikan pesan kebijakan kepada masyarakat.

Menurutnya, wartawan yang memahami konteks kebijakan ekonomi, khususnya ekonomi syariah, akan mampu menyampaikan informasi secara lebih tepat sasaran serta mendorong tumbuhnya optimisme publik.

“Kegiatan ini dilakukan karena kami menyadari bahwa peran media sangat penting dalam menjembatani pesan kebijakan kepada masyarakat, khususnya terkait ekonomi syariah yang masih memerlukan pemahaman lebih di berbagai kalangan,” ujarnya.

Kegiatan pelatihan ini menghadirkan dua narasumber utama. Dedy Mainata, akademisi dari Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris (UINSI) Samarinda, memberikan pemaparan mendalam terkait teori dan praktik implementasi ekonomi syariah di Indonesia. Sementara itu, wartawan senior dari Harian Republika, Lida Puspaningtyas, berbagi pengalaman tentang cara efektif menyampaikan berita serta strategi komunikasi kebijakan ekonomi syariah di ruang publik.

Bank Indonesia melalui Kantor Perwakilan Kaltim terus menunjukkan komitmennya dalam mendorong pengembangan ekonomi syariah atau eksyar di daerah.

Budi Widihartanto menjelaskan bahwa sejak tahun 2024, pihaknya telah memfasilitasi sertifikasi halal kepada 267 Pelaku Usaha Syariah (PUS) dan 7 Rumah Potong Unggas (RPU). Tak hanya itu, telah difasilitasi pula sertifikasi kepada 26 juru sembelih halal dan 33 nadzhir.

Sementara itu, 18 pelaku usaha telah lolos kurasi dalam program Industri Kreatif Syariah Indonesia (IKRA), serta 13 pesantren di Kalimantan Timur telah menerima program penguatan ekonomi.

Melalui sinergi dengan berbagai mitra, Bank Indonesia menjalankan pilar-pilar Masterplan Ekonomi Syariah Indonesia 2025–2029, mulai dari penguatan industri halal, pemberdayaan UMKM syariah, pengembangan keuangan syariah, hingga optimalisasi dana sosial syariah.

“Berbagai program telah diluncurkan, seperti Halal Point ID, penguatan Halal Center di Samarinda, hingga program literasi keuangan syariah “BIMA ETAM” yang rutin dilaksanakan setiap bulan bekerja sama dengan OJK, pemerintah daerah, dan perbankan,” katanya.

Selain itu, BI Kaltim juga menginisiasi gerakan sosial berbasis syariah, seperti Kaltim Berzakat, ZIS QRIS Drive Thru, hingga Gerakan Kaltim Berwakaf Digital, untuk mendorong kontribusi zakat dan wakaf dalam pembangunan sosial dan ekonomi yang inklusif.

Budi Widihartanto berharap kegiatan pelatihan wartawan ini dapat menjadi salah satu langkah konkret dalam memperkuat kolaborasi antara Bank Indonesia dan media. Melalui peningkatan kapasitas wartawan, ia optimistis penyampaian informasi kebijakan ekonomi syariah akan menjadi lebih efektif, edukatif, dan mampu mempercepat terwujudnya ekosistem eksyar yang kuat dan berkelanjutan di Kalimantan Timur. (Oen/M Jay)

Share
Exit mobile version