MEDIABORNEO.NET, SAMARINDA – Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur menyelenggarakan Rapat Koordinasi Teknis Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Tahun 2024, Senin (18/11/2024).
Acara yang berlangsung di Hotel Puri Senyiur, Samarinda, ini menegaskan komitmen bersama dalam pengendalian penyakit tidak menular yang menjadi ancaman kesehatan masyarakat di Kalimantan Timur.
Plt. Sekretaris Dinas Kesehatan sekaligus Kepala Bidang P2PTM, Setyo Budi Basuki, membuka rapat ini dengan pernyataan penting.
“Saya ucapkan terima kasih kepada bapak/ibu yang telah hadir dalam rangka Rapat Koordinasi Teknis Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular di Provinsi Kalimantan Timur. Kita memiliki komitmen bersama dalam pengendalian P2PTM, mengingat dampaknya yang luar biasa,” tegas Setyo.
Dalam rapat tersebut, Setyo menekankan pentingnya skrining kesehatan untuk mendeteksi dini risiko penyakit.
“Pengendalian ini tidak boleh menunggu hingga seseorang sudah sakit. Skrining harus dilakukan, dan jika hasilnya tidak baik, perbaikan harus segera dilakukan,” ujarnya.
Acara ini turut dihadiri oleh Ketua Pelaksana sekaligus Kepala Seksi Program Penyakit Tidak Menular Dinkes Kaltim, dr. Ika Gladies, serta Pranata Humas Terampil Diskominfo Kaltim, Fitria Ariska. Selain itu, berbagai instansi terkait dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Kaltim juga ikut berpartisipasi dalam diskusi strategis ini.
Rapat Koordinasi Teknis P2PTM 2024 menjadi langkah konkret Dinas Kesehatan Kalimantan Timur untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan memastikan program pencegahan berjalan maksimal. Fokus utama yang diusung meliputi edukasi kesehatan, promosi gaya hidup sehat, serta implementasi skrining secara masif.
Pengendalian penyakit tidak menular seperti hipertensi, diabetes, dan gangguan jantung menjadi prioritas utama, mengingat beban ekonomi dan sosial yang ditimbulkan.
“Kita harus bergerak bersama dalam mencegah penyakit ini. Perubahan gaya hidup masyarakat, seperti pola makan sehat dan aktivitas fisik, adalah kunci keberhasilan,” ungkap dr. Ika Gladies.
Melalui koordinasi teknis ini, diharapkan setiap daerah di Kalimantan Timur dapat mengimplementasikan program pencegahan yang berkelanjutan. Semua pihak, mulai dari pemerintah hingga masyarakat, memiliki peran penting untuk memastikan keberhasilan program ini.
Pengendalian P2PTM bukan hanya tugas instansi kesehatan, melainkan tanggung jawab bersama. Dengan koordinasi yang solid, skrining berkala, dan edukasi yang terus digalakkan, Kalimantan Timur optimis dapat menekan angka penyakit tidak menular secara signifikan pada 2024. (Adv/Koko/M Jay)