MEDIABORNEO.NET, SAMARINDA – Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Sapto Setyo Pramono, menyoroti pentingnya percepatan pembangunan jalan trase yang menghubungkan Samarinda ke Bandara APT Pranoto melalui Batubesaung.
Sapto mendorong Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kaltim agar segera merealisasikan proyek yang dinilai mendesak ini.
“Dana sebesar Rp60 miliar sudah disiapkan dalam APBD Kaltim untuk tahun anggaran 2024, khusus guna mempercepat jalannya proyek ini,” ucap Sapto.
Sapto menjelaskan bahwa DPRD Kaltim awalnya mengusulkan proyek ini sebagai proyek multi-tahun, namun rencana tersebut tidak mendapat respons positif dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim. Akibatnya, proyek ini akan diupayakan selesai dalam satu tahun anggaran mulai 2024.
Pembangunan trase jalan ini direncanakan dimulai dari Jalan HM Ardans di Sempaja Utara, kemudian dilanjutkan ke persimpangan menuju APT Pranoto dan Sambera.
Menurut Sapto, sebagian besar infrastruktur jalan yang ada akan dimanfaatkan, dengan tahap lanjutan difokuskan pada pelebaran jalan, perbaikan, dan pembebasan lahan. Namun, ia menyatakan kecewa karena belum ada laporan perkembangan proyek dari Dinas PUPR.
Lebih lanjut, proyek jalan trase ini diharapkan mampu mengurangi kepadatan lalu lintas di Samarinda dan mengalihkan arus kendaraan dari pusat kota menuju Bandara APT Pranoto serta Sambera. Hal ini diperkirakan akan meringankan beban jalan-jalan utama di Samarinda seperti KH Wahid Hasyim, PM Noor, dan DI Panjaitan yang kerap mengalami kemacetan dan banjir.
“Jika jalur ini selesai, kendaraan berat yang menuju Bontang, Kutim, dan Muara Badak tidak perlu melewati jalan-jalan dalam kota lagi. Selain itu, akses ke Bandara APT Pranoto akan bebas dari risiko banjir di sekitar Jalan DI Panjaitan,” jelasnya.
Sapto optimis proyek jalan trase ini dapat tuntas dalam waktu tiga tahun ke depan, sehingga dampaknya akan terasa pada kelancaran lalu lintas di Samarinda dan sekitarnya. (Adv/Rn/M Jay)