Mahasiswa Unmul Demo 100 Hari Kerja Gubernur Kaltim, Seno Aji: Kami Sudah Mulai Tindaklanjuti

Mediaborneo.net, Samarinda –   Mahasiswa BEM KM Universitas Mulawarman menggelar aksi unjuk rasa di Kantor Gubernur Kalimantan Timur, Rabu (4/6/2025), menyoroti capaian 100 hari kerja Gubernur dan Wakil Gubernur.

Mereka membawa lima tuntutan utama:

1. Realisasi 8 program prioritas dan evaluasi berkala.

2. Penghentian pertambangan ilegal.

3. Penagihan dan peningkatan CSR tambang.

4. Perbaikan tata kelola lingkungan hidup.

5. Pengakuan dan pemenuhan hak masyarakat lokal dan adat.

Wakil Gubernur Kaltim, Seno Aji, menyambut langsung massa aksi dan memberikan tanggapan serius atas tuntutan tersebut.

“Kami menghargai aksi mahasiswa hari ini. Ini bukti bahwa generasi muda peduli pada masa depan daerah. Semua tuntutan yang disampaikan memang sudah kami bahas bahkan sebelum 100 hari ini selesai. Tanpa didemo pun, ini semua bagian dari agenda kami,” katanya.

Seno menegaskan bahwa salah satu program prioritas, yakni pendidikan gratis, mulai dilaksanakan bulan Juni 2025 untuk mahasiswa baru.

“Pendidikan gratis untuk mahasiswa semester 1 mulai berjalan bulan ini, dan akan diperluas pada Januari-Februari 2026 untuk semester 2 sampai 8. Ini akan berlaku hingga 2030 dan kami harap bisa permanen,” katanya.

Terkait tambang ilegal, ia menyebut ada 8 laporan yang sudah ditindak. Pemerintah juga membuka akses laporan publik berbasis barcode.

“Kami ingin masyarakat juga terlibat. Laporannya akan kami proses. Penertiban tambang ilegal akan terus dilakukan sesuai aturan hukum,” katanya.

Untuk dana CSR, Seno mengungkapkan bahwa Pemprov sedang dalam proses negosiasi dengan perusahaan tambang agar kontribusi dinaikkan dari Rp1.000 menjadi Rp2.000 per ton.

“Saat ini kita hanya dapat Rp500 miliar per tahun. Jika naik, kita bisa dapat Rp1 triliun. Dana itu akan digunakan untuk memperbaiki sekolah, universitas, dan memberi insentif bagi guru dan dosen. Pendidikan harus jadi prioritas bersama,” katanya.

Seno Aji janji bahwa evaluasi terhadap program dan tata kelola lingkungan akan dilakukan rutin dan terbuka.

“Kami tidak anti kritik. Kami ingin membangun Kaltim yang lebih adil, sehat lingkungannya, dan maju pendidikannya. Kami terbuka untuk berdialog, bukan hanya hari ini, tapi kapan pun masyarakat membutuhkan,” tutupnya. (Koko/ADV/Diskominfo Kaltim)

Share