MEDIABORNEO.NET, SAMARINDA – Minimnya tenaga kerja lokal Kaltim yang bekerja di Ibu Kota Nusantara (IKN) menjadi sorotan serius dari Anggota Komisi IV DPRD Kaltim, H. Agus Aras.
Politisi Partai Demokrat ini menilai, peran Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kaltim belum maksimal dalam memanfaatkan potensi pekerja lokal yang sebenarnya memiliki keterampilan sesuai kebutuhan proyek pembangunan IKN.
Menurut Agus Aras, hingga kini, tenaga kerja lokal belum sepenuhnya terlibat dalam berbagai proyek di IKN.
“Padahal, banyak tenaga kerja lokal yang memiliki keterampilan yang dibutuhkan. Namun, faktanya, mereka kurang dimanfaatkan,” tegasnya saat dihubungi melalui telepon.
Selain itu, dia juga menyoroti ketimpangan upah yang diterima pekerja lokal dibandingkan pekerja dari luar Kaltim.
“Banyak pekerja lokal yang hanya menerima upah rendah. Sementara itu, pekerja dari luar daerah justru mendapatkan upah yang lebih tinggi,” ujarnya.
Hal ini dianggap menciptakan ketidakadilan yang merugikan masyarakat Kaltim.
Disnaker Kaltim pun menjadi pihak yang diharapkan lebih proaktif dalam mengatasi permasalahan ini. Agus Aras meminta agar dinas terkait melakukan pendataan yang lebih akurat dan memberikan pelatihan keterampilan bagi tenaga kerja lokal. Dengan demikian, tenaga kerja Kaltim dapat bersaing dengan pekerja dari luar daerah.
Selain itu, dia juga menekankan pentingnya kolaborasi antara Disnaker, pelaku usaha, dan pemerintah pusat dalam memastikan keberpihakan terhadap pekerja lokal di IKN.
“Dinas Ketenagakerjaan harus menjadi ujung tombak dalam memberdayakan tenaga kerja lokal, sehingga masyarakat Kaltim tidak hanya menjadi penonton di rumah sendiri,” tandasnya. (Koko/M Jay)