Mediaborneo.net, Samarinda – Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Timur (BI Kaltim) resmi membuka gelaran “Kaltim Paradise of The East X SummerFest 2025” pada Rabu, 5 November 2025, di Samarinda Convention Hall.
Acara ini menjadi ajang kolaborasi besar lintas sektor untuk memperkuat ekonomi berkelanjutan, pemberdayaan UMKM hijau, dan literasi Rupiah di Kalimantan Timur.
Kegiatan yang berlangsung hingga 8 November 2025 ini dihadiri oleh Deputi Gubernur Bank Indonesia Ricky P. Gozali, Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud, jajaran Forkopimda, pelaku UMKM, lembaga keuangan, serta tokoh masyarakat.
Deputi Gubernur BI Ricky P. Gozali menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah, lembaga keuangan, dan pelaku usaha dalam memperkuat fondasi ekonomi daerah.
“Bank Indonesia berkomitmen memperkuat UMKM Kaltim melalui pendekatan terintegrasi dari sisi pembinaan, kurasi, hingga pembiayaan produktif,” ujarnya.
Hingga September 2025, total pembiayaan sektor prioritas di Kalimantan Timur mencapai Rp106,87 triliun, dengan Rp26,61 triliun disalurkan untuk UMKM. Angka ini mencerminkan pergeseran UMKM Kaltim dari fase bertahan menuju bertumbuh, sejalan dengan visi pemerintah membangun ekonomi kreatif dan mandiri.
Dalam momentum acara, BI Kaltim juga memperkuat kampanye Cinta, Bangga, dan Paham (CBP) Rupiah. Program ini menjadi upaya strategis membangun nasionalisme ekonomi melalui edukasi keuangan.
Berbagai inisiatif seperti Semarak Rupiah Ramadan dan Berkah Idulfitri (SERAMBI) serta Ekspedisi Rupiah Berdaulat (ERB) turut memastikan ketersediaan uang layak edar hingga ke wilayah 3T.
Sebagai wujud nyata edukasi, Buku Ajar CBP Rupiah resmi diluncurkan dan akan dibagikan ke 457 SMA/SMK di Kalimantan Timur. Buku ini diharapkan mampu menanamkan nilai kebanggaan terhadap Rupiah sejak dini.
Kaltim Paradise X SummerFest 2025 juga menjadi panggung bagi UMKM Hijau, yang mengusung prinsip produksi ramah lingkungan dan ekonomi sirkular.
Melalui program pendampingan Wirausaha Unggulan Bank Indonesia (WUBI), pelaku UMKM mendapat pelatihan tentang green business model, eco packaging, dan digitalisasi pemasaran.
“Kami ingin UMKM Kaltim tidak hanya tumbuh secara ekonomi, tapi juga berkelanjutan dan berdampak positif bagi lingkungan,” kata Kepala BI Kaltim, Budi Widihartanto.
Hingga saat ini, BI Kaltim telah membina 100 UMKM agar Go-Digital dan Go-Export, serta menyalurkan pembiayaan Rp12,6 miliar kepada 170 pelaku usaha melalui program BIMA ETAM (Business Matching dan Literasi Keuangan UMKM).
BI Kaltim juga memperkuat transformasi digital melalui program Digital Kaltimpreneur, hasil kolaborasi dengan BI Balikpapan. Program ini membekali pelaku UMKM dengan kemampuan memanfaatkan Artificial Intelligence (AI) dan teknologi digital dalam pemasaran, pembayaran, serta pencatatan keuangan.
Sementara itu, program Export Kaltimpreneur mendorong UMKM lokal menembus pasar internasional. Tahun ini, 25 UMKM berhasil ekspor dengan nilai transaksi mencapai Rp316,7 juta dan MoU senilai Rp5 miliar.
Tidak hanya sektor ekonomi, BI Kaltim juga menumbuhkan ekosistem fashion lokal berbasis budaya daerah melalui Bootcamp Fashion Design. Program ini melibatkan 10 desainer profesional dan 12 pelajar SMK untuk menciptakan karya berbasis wastra khas Kalimantan Timur yang ditampilkan dalam fashion show “Kaltim Paradise of The East”.
“Karya anak muda Kaltim harus mendunia. Wastra daerah adalah identitas, dan kita dorong agar bernilai ekonomi tinggi,” ujar Gubernur Kaltim, Rudy Mas’ud, dalam sambutannya.
Melalui rangkaian kegiatan edukatif, pameran lebih dari 100 UMKM unggulan, hingga talkshow dan business matching, Kaltim Paradise X SummerFest 2025 menjadi bukti nyata kolaborasi antara Bank Indonesia, pemerintah daerah, dan pelaku usaha dalam memperkuat ekonomi Kaltim yang kreatif, mandiri, dan berdaya saing global. (*/End/M. Jay)
