Dinkes Kaltim Tinjau Lokasi Longsor di Samarinda, Perkuat Respons Kesehatan Pascabencana

Mediaborneo.net, Samarinda –   Dalam upaya cepat tanggap terhadap bencana tanah longsor yang melanda kawasan Jalan Proklamasi A Ujung, Kelurahan Sungai Pinang Dalam, Kota Samarinda, Tim Kerja Pengendalian Krisis Kesehatan dan Wabah/Kejadian Luar Biasa (KLB) Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur turun langsung ke lokasi kejadian.

Peninjauan ini dipimpin langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim, Jaya Mualimin, sebagai bentuk tanggung jawab pemerintah dalam menjamin perlindungan kesehatan masyarakat yang terdampak bencana.

Kunjungan ini merupakan bagian dari rangkaian respons cepat terhadap situasi darurat yang terjadi pada pekan lalu akibat hujan deras yang menyebabkan tebing longsor dan mengancam permukiman warga. Beberapa rumah mengalami kerusakan serius, dan puluhan warga terpaksa mengungsi ke posko darurat yang didirikan oleh BPBD Kota Samarinda.

Dinas Kesehatan melalui tim khusus yang dibentuk berdasarkan Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Nomor 500.6.18/11/UMUM/III/2025 mengemban tugas untuk memastikan aspek kesehatan masyarakat tetap terjaga di tengah kondisi darurat.

Dalam kesempatan tersebut, Jaya Mualimin menyerahkan bantuan logistik berupa velbed (tempat tidur darurat), paket obat-obatan dasar, serta perlengkapan kebersihan pribadi kepada warga di posko pengungsian. Bantuan ini diterima langsung oleh koordinator lapangan dari BPBD dan perwakilan warga terdampak. Obat-obatan akan dikelola oleh tim medis dari PSC 119 Samarinda untuk keperluan pemeriksaan dan penanganan keluhan kesehatan di lokasi.

“Bencana tidak hanya berdampak pada fisik dan infrastruktur, tetapi juga membawa risiko kesehatan yang serius, khususnya di lingkungan pengungsian yang padat dan memiliki keterbatasan fasilitas,” ujar Jaya, Minggu (1/6/2025).

Tim juga melakukan asesmen langsung ke rumah-rumah warga yang terdampak untuk menilai potensi bahaya lanjutan terhadap kesehatan masyarakat. Pemeriksaan meliputi kondisi air bersih, kebersihan sanitasi, serta keberadaan vektor penyakit seperti nyamuk dan tikus. Langkah ini bertujuan untuk mencegah terjadinya wabah penyakit pascabencana, seperti diare, infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), maupun penyakit kulit.

“Kami mengimbau kepada warga untuk menjaga kebersihan pribadi dan lingkungan, serta segera melapor ke petugas medis jika mengalami gejala sakit agar dapat ditangani sedini mungkin,” katanya.

Selain memberikan bantuan fisik, Dinas Kesehatan juga menyertakan tim psikososial yang bertugas memberikan dukungan kepada warga yang mengalami trauma akibat bencana. Intervensi ini penting mengingat dampak psikologis dari bencana seringkali luput dari perhatian, padahal memiliki pengaruh jangka panjang terhadap kualitas hidup korban.

Kegiatan ini mendapat dukungan dari berbagai lintas sektor, termasuk Dinas Sosial, BPBD, Kelurahan Sungai Pinang Dalam, dan organisasi relawan. Kolaborasi ini menjadi bukti bahwa penanggulangan bencana tidak bisa dilakukan secara sektoral, melainkan membutuhkan keterlibatan aktif semua pihak untuk memastikan pemulihan berjalan optimal.

Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur menegaskan komitmennya untuk terus bersinergi dengan pemerintah kota dan instansi terkait dalam menjamin layanan kesehatan yang berkelanjutan bagi masyarakat terdampak.

Selain itu, Dinkes Kaltim juga tengah menyiapkan langkah-langkah jangka menengah dan panjang, termasuk penguatan sistem kewaspadaan dini, penyediaan logistik kesehatan yang siaga, serta pelatihan bagi tenaga kesehatan dalam merespons kejadian luar biasa secara profesional dan terkoordinasi.

“Bencana bisa datang kapan saja. Karena itu, kesiapsiagaan dan sinergi adalah kunci utama. Kami tidak hanya datang ketika bencana terjadi, tetapi juga terus membangun kapasitas agar masyarakat dan tenaga kesehatan lebih siap menghadapi potensi krisis di masa depan,” tutupnya. (Koko/ADV/Diskominfo Kaltim)

Share