MEDIABORNEO.NET, SAMARINDA – Dinas Sosial Kabupaten Kutai Kartanegara (Dinsos Kukar) mengambil langkah strategis untuk meningkatkan kualitas pelayanan sosial dengan menyelenggarakan kegiatan bertema “Penguatan Kapasitas Sumber Daya Manusia Kelembagaan Penyelenggara Kesejahteraan Sosial”.
Kegiatan ini berlangsung pada 28 November hingga 1 Desember 2024 dan diikuti oleh 100 peserta yang terdiri atas perwakilan Karang Taruna dan tenaga Pusat Kesejahteraan Sosial (Puskesos).
Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial Dinsos Kukar, Lucy Yulidasari, menjelaskan pentingnya kegiatan ini bagi para tenaga sosial di lapangan.
“Mereka adalah garda terdepan yang menghadapi langsung permasalahan sosial di masyarakat. Karena itu, kami memberikan mereka pembekalan untuk memperkuat kemampuan, baik dalam wawasan kebangsaan, penanganan masalah sosial, hingga pencegahan narkotika,” ujarnya.
Peserta yang terdiri dari 50 perwakilan Karang Taruna se-Kukar dan 40 tenaga Puskesos, serta staf Pemberdayaan Sosial ini mendapatkan berbagai materi strategis dari narasumber lintas sektoral.
Narasumber yang diundang meliputi perwakilan Kesbangpol Kukar, Dinas Tenaga Kerja Kukar, DP3A Kukar, dan Badan Narkotika Kabupaten Kukar (BNK Kukar).
Lucy mengatakan, gagasan pelatihan ini lahir dari kebutuhan di lapangan. Menurutnya, para tenaga sosial sering kali menghadapi tantangan besar tanpa dukungan yang memadai.
“Mereka memerlukan energi baru, motivasi, dan pengetahuan tambahan agar bisa lebih efektif menjalankan tugasnya. Dengan kegiatan ini, kami ingin membekali mereka menjadi agen sosial yang mampu menyampaikan informasi penting kepada masyarakat,” katanya.
Topik yang disampaikan selama pelatihan sangat beragam, termasuk wawasan kebangsaan dari Dinas Kesbangpol, peraturan terkait perluasan kesempatan kerja dari Dinas Tenaga Kerja, hingga strategi pencegahan narkotika dari BNK Kukar. Semua materi ini dirancang untuk memperkuat peran peserta dalam menangani isu-isu sosial yang semakin kompleks.
Melalui kombinasi pembekalan teori dan praktik, Dinsos Kukar berharap para peserta dapat menjadi agen perubahan di tengah masyarakat. Mereka diharapkan mampu memberikan kontribusi nyata, baik dalam penyelesaian masalah sosial, penguatan wawasan kebangsaan, hingga pencegahan penyalahgunaan narkotika.
“Ini adalah langkah awal dari program jangka panjang kami untuk terus memberdayakan tenaga sosial di Kukar. Kami ingin memastikan mereka memiliki kapasitas yang mumpuni untuk membantu masyarakat secara efektif,” kata Lucy.
Tidak hanya melalui diskusi, peserta juga mengikuti kegiatan outbound yang bertujuan meningkatkan kerjasama tim, komunikasi, dan kepemimpinan. Kegiatan ini difasilitasi EO Nahl Adventure, yang mengemas berbagai permainan interaktif untuk menumbuhkan semangat kolaborasi.
Nonon Amalia, perwakilan dari EO Nahl Adventure, menjelaskan, outbound menjadi momen penting untuk mengasah kemampuan peserta dalam menangani konflik dan menyelesaikan masalah.
“Dalam setiap permainan, kita ingin melihat bagaimana mereka bekerja sama, berkomunikasi, dan mengambil peran kepemimpinan. Ini penting karena mereka akan menghadapi dinamika sosial yang membutuhkan kemampuan seperti itu,” terang Nonon.
Selain itu, outbound juga menjadi sarana untuk mengidentifikasi bibit-bibit pemimpin di antara peserta.
“Kami berharap melalui simulasi ini, para peserta bisa lebih percaya diri dalam menghadapi situasi di lapangan. Mereka juga belajar strategi komunikasi yang baik untuk menyampaikan pendapat dan solusi dengan efektif,” pungkasnya. (Koko/M Jay)