Disdikbud Kaltim Gencarkan Program Satu Siswa Satu Pohon

MEDIABORNEO.NET –   Pendidikan di Kalimantan Timur kembali mendapat angin segar dengan hadirnya program satu siswa satu pohon yang diinisiasi oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kalimantan Timur.

Program ini diharapkan dapat mendorong siswa dari sekolah negeri, maupun swasta untuk terlibat langsung dalam pelestarian lingkungan melalui aksi nyata penanaman pohon.

Kepala Bidang Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Disdikbud Kaltim, Surasa, menjelaskan, program ini akan dilaksanakan secara bertahap, agar berjalan efektif dan terukur.

“Harapan kita satu pohon satu siswa berarti seluruh sekolah, baik swasta maupun negeri, terlibat. Namun, pelaksanaannya dilakukan secara bertahap, tidak langsung semua sekolah,” katanya, Senin (9/12/2024).

Program ini merupakan langkah konkret pemerintah untuk membangun kesadaran lingkungan sejak dini. Dengan melibatkan siswa, Disdikbud Kaltim berharap gerakan ini tidak hanya berdampak positif bagi lingkungan, tetapi juga membentuk generasi muda yang peduli dan bertanggung jawab terhadap kelestarian alam.

Di tahap awal, penanaman pohon akan dimulai dari sekolah-sekolah yang telah siap dengan lokasi dan fasilitas pendukung. Surasa menyebut, sekolah-sekolah perlu memastikan ketersediaan lahan dan sistem pemeliharaan, agar pohon yang ditanam dapat tumbuh dengan baik.

“Kita tidak hanya ingin menanam, tetapi juga memastikan pohon tersebut dirawat hingga dewasa,” ujarnya.

Selain berdampak pada lingkungan, program ini juga diharapkan menjadi media edukasi yang relevan dengan kurikulum berbasis lingkungan hidup. Dengan melibatkan siswa secara langsung, mereka dapat belajar tentang pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem dan peran pohon dalam mengurangi dampak perubahan iklim.

Gerakan satu siswa satu pohon bukan hanya sekadar program penanaman, tetapi juga sebuah bentuk sinergi antara pendidikan dan pelestarian alam. Keterlibatan siswa akan menciptakan rasa tanggung jawab terhadap lingkungan, sementara pihak sekolah dan Disdikbud berperan sebagai fasilitator dalam memastikan program ini berjalan dengan baik.

Surasa berharap, program ini dapat menjadi contoh bagi provinsi lain untuk mengintegrasikan kegiatan pelestarian lingkungan ke dalam pendidikan.

“Kami ingin gerakan ini tidak hanya berdampak lokal, tetapi menjadi inspirasi bagi daerah lain,” tandasnya. (Adv/Oen/M Jay)

Share