MEDIABORNEO.NET, KUKAR – Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) terus berupaya menangani masalah stunting yang masih menjadi perhatian serius, mengingat angka stunting di wilayah tersebut masih tinggi, yakni sekitar 16 persen.
Sebagai OPD yang memimpin sektor dalam menangani masalah ini, DPMD Kukar bertekad untuk menurunkan angka tersebut menjadi 14 persen, sesuai dengan target nasional. Salah satu langkah yang diambil adalah melalui optimalisasi posyandu yang tersebar di setiap desa dan kelurahan.
Kepala DPMD Kukar, Arianto, menegaskan, dalam program tahun 2025, fokus utama DPMD adalah mencapai target-target daerah yang telah ditetapkan, termasuk penanganan stunting.
“Arsitektur program kami di 2025 berfokus pada penanganan stunting. Kami akan memaksimalkan fungsi posyandu sebagai lembaga kemasyarakatan yang spesifik, guna mendukung penanganan stunting,” ujarnya.
Upaya ini mencakup peningkatan sarana dan prasarana posyandu, termasuk gedung dan pelayanan. Selain itu, kader posyandu juga akan ditingkatkan kapasitasnya untuk lebih efektif membantu pemerintah daerah dalam percepatan penanganan stunting.
“Dengan peningkatan kapasitas kader posyandu dan optimalisasi lembaga posyandu, kami berharap dapat berkontribusi signifikan dalam menurunkan angka stunting di Kukar, sejalan dengan prioritas nasional dalam penanggulangan masalah stunting dan kemiskinan ekstrim,” katanya.
Dengan langkah-langkah ini, DPMD Kukar berharap dapat memberikan dampak positif yang signifikan dalam penanganan stunting, menciptakan generasi yang lebih sehat dan berkualitas di masa depan. (Adv/Dri/M Jay)