MEDIABORNEO.NET, SAMARINDA – Festival Olahraga Tradisional tingkat provinsi yang digelar setiap tahun genap menjadi ajang penting untuk memilih tim yang akan mewakili Kalimantan Timur di kompetisi nasional.
Tahun 2024 ini, festival yang diselenggarakan oleh Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaltim kembali menampilkan lima jenis olahraga tradisional yang khas.
Menurut Thomas Alva Edison, Kepala Seksi Olahraga Tradisional dan Rekreasi Dispora Kaltim, festival ini memiliki tujuan utama sebagai seleksi tim untuk tingkat nasional, di mana peserta terbaik dari 10 kabupaten/kota akan terpilih.
Pada tahun 2023, festival ini akan mempertandingkan jenis olahraga yang sama dengan tahun sebelumnya, yaitu asinaga, bakiak, terompah, egrang, dan gasing.
Festival ini bukan sekadar ajang pertandingan olahraga biasa, melainkan sebuah kreasi yang menggabungkan unsur seni tari dengan olahraga.
“Festival Olahraga Tradisional ini berbeda, karena selain menguji keterampilan fisik, peserta juga akan menampilkan gerakan yang memadukan olahraga dengan seni tari,” ujarnya.
Tahun ini, kegiatan ini akan menjadi seleksi untuk memilih tim yang akan berkompetisi di ajang nasional pada 2025. Sebelumnya, pada 2022, tim Kaltim berhasil berkompetisi di Parigi Motang, Sulawesi Tenggara, dan pada 2023, persiapan sudah dimulai untuk menyongsong Pekan Olahraga Tradisional Nasional 2025.
Dengan berbagai jenis olahraga yang terus berganti setiap tahunnya, festival ini tetap menjadi ajang yang sangat dinanti-nanti oleh para pecinta olahraga tradisional.
Keunikan festival ini terletak pada cara-cara yang tidak biasa dalam memperkenalkan olahraga tradisional, seperti menggunakan tari sebagai media untuk mengekspresikan gerakan olahraga.
Ini juga menjadi peluang bagi generasi muda untuk mengenal kembali kekayaan budaya olahraga tradisional yang hampir terlupakan.
“Dengan adanya festival ini, olahraga tradisional di Kaltim tidak hanya terjaga, tetapi juga semakin berkembang pesat,” katanya.
Dengan adanya festival ini, harapan besar dihadirkan untuk menjadikan olahraga tradisional sebagai bagian dari warisan budaya yang patut dibanggakan, tidak hanya di tingkat provinsi tetapi juga di seluruh Indonesia. (Adv/Koko/M Jay)