Ini Alasan Bank Indonesia Merubah Desain Uang Rupiah Setiap 5 Sampai 10 Tahun

MEDIABORNEO.NET, LABUAN BAJO – Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Timur Ricky P Gozali menjawab banyaknya pertanyaan masyarakat terkait alasan perubahan desain rupiah yang dilakukan setiap beberapa tahun sekali.

“Alasan pertama, karena mengikuti perkembangan. Kedua, untuk menjaga keamanan. Ketiga, nyaman. Bahkan untuk emisi uang rupiah yang terbaru ini lebih ramah untuk saudara kita yang disabilitas, karena ada tanda khusus yang mudah dikenali mereka dari uang rupiah terbaru kita,” terangnya pada sejumlah wartawan yang mengikuti kegiatan Capacity Building Wartawan, di Labuan Bajo pada Minggu (11/12/2022).

Terkait dengan keamanan uang rupiah, Bank Indonesia beber Ricky, memiliki inovasi. Yang mana, uang rupiah sengaja didesain lebih berbeda setiap emisi terbitnya. Ini dilakukan untuk menghindari terjadinya pencetakan uang palsu oleh oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab.

“Menjaga keamanan itu yang penting. Kita punya uang, kalau kita tidak hati-hati, maka ” maling” yang jago cetak uang palsu semakin banyak. Itu yang kita hindari. Karena uang ini kalau dia semakin lama, maka uang itu akan semakin sulit dibedakan asli atau palsu, karena hampir mirip. Oleh sebab itu perlu dilakukan pembaharuan lagi, itu utamanya, ” bebernya.

Tak hanya itu, pembaharuan uang rupiah yang dilakukan oleh Bank Indonesia juga mengikuti perkembangan yang ada, dengan menggunakan teknologi yang semakin canggih.

“Perkembangan terus ada. Dulu uang rupiah secara bentuk fisik ukurannya besar, sekarang lebih kecil ukurannya dan ada tanda khusus yang memudahkan saudara kita yang disabilitas untuk mengenali uang rupiah. Kita buat dengan teknologi yang keren, ” kata Ricky.

“Jadi, biasanya perubahan unag rupiah tersebut dilakukan antara 5 sampai 10 tahun, ” sambungnya.

Perubahan uang tersebut menurut dia, juga dilakukan oleh seluruh negara dengan alasan yang hampir sama.

“Ini juga dilakukan negara lain. Jadi itu bentuk karakteristik yang ada, supaya masyarakat pegang uang baru terus minimal, makanya kita putar, ” ujarnya.

Yang paling penting untuk diketahui masyarakat, tambah Ricky, bahwa untuk mencetak uang rupiah memerlukan biaya yang tidak murah. Sehingga dia mengajak masyarakat untuk mencintai uang rupiah dan menjaganya dengan baik, tanpa harus merusak.

“Mencetak uang ini mahal, ongkosnya paling banyak di sini ada. Ini yang harus dimengerti oleh masyarakat, karena masih banyak masyarakat yang belum paham bagaimana caranya memperlakukan uang dengan baik. Salah satunya tidak mencoret-coret, karena uang ini adalah uang negara. Kita harus cinta sama uang kita sendiri, ” pesannya.

Penulis : Oen
Editor : M Jay

Share
Exit mobile version