Mediaborneo.net, Kukar – Upaya meningkatkan kualitas pelayanan publik di Kutai Kartanegara terus digalakkan. Salah satu contoh nyata hadir dari Kelurahan Baru, Kecamatan Kota Bangun, yang kini berfokus pada dua pilar utama, yaitu penguatan administrasi dan pembangunan ruang literasi yang terbuka untuk seluruh lapisan masyarakat.
Langkah ini digagas langsung oleh Lurah Baru, Bayu Ramanda Bani Nugraha, sebagai wujud pelayanan publik yang bukan hanya efisien secara birokrasi, tetapi juga ramah terhadap kebutuhan warga, terutama pelajar. Bayu menegaskan bahwa literasi bukan sekadar fasilitas tambahan, melainkan kebutuhan fundamental yang harus dipenuhi oleh pemerintah kelurahan.
“Fasilitas literasi merupakan bagian dari pelayanan publik yang berkualitas. Ini adalah kewajiban, bukan pilihan,” ujar Bayu.
Sejak awal masa kepemimpinannya, Bayu melakukan pembenahan menyeluruh dari sisi internal kantor kelurahan. Mulai dari tata kelola dokumen, sistem pelayanan yang lebih cepat, hingga penataan ruang kantor agar lebih terbuka bagi masyarakat.
Penguatan administrasi ini bertujuan menciptakan pelayanan publik yang tertib, transparan, dan responsif. Dengan sistem yang lebih jelas, masyarakat tidak lagi kebingungan mengurus berbagai kebutuhan administratif.
Tidak berhenti pada birokrasi, Kelurahan Baru juga menghadirkan ruang literasi masyarakat. Fasilitas ini dilengkapi dengan rak buku, ruang baca, serta akses komputer untuk menunjang pembelajaran digital.
Langkah ini diapresiasi warga, khususnya kalangan pelajar. Sedikitnya lima sekolah rutin berkunjung setiap bulan untuk mengikuti kegiatan membaca buku, berdiskusi, hingga belajar mengoperasikan teknologi dasar.
“Setiap bulan ada lima sekolah yang datang. Anak-anak bisa membaca buku, mengakses komputer, dan belajar lebih luas di sini,” terang Bayu.
Keseriusan Kelurahan Baru tidak berdiri sendiri. Lewat koordinasi aktif dengan Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Diarpus) Kutai Kartanegara serta Diarpus Republik Indonesia, bantuan berupa komputer, buku, hingga program literasi mulai mengalir.
Kolaborasi ini menjadi contoh bagaimana pelayanan publik bisa diperkuat melalui sinergi antar-lembaga.
Program literasi ini tidak hanya menguntungkan pelajar, tetapi juga membuka kesempatan bagi masyarakat umum untuk meningkatkan wawasan. Kehadiran ruang literasi di kantor kelurahan menjadikannya pusat edukasi baru yang mudah diakses, tanpa harus pergi jauh ke perpustakaan kota.
Meski literasi menjadi wajah baru pelayanan publik di Kelurahan Baru, Bayu menekankan bahwa administrasi tetap menjadi pondasi utama. “Fokus kami tetap pada penguatan administrasi. Itu dasar dari pelayanan publik yang efektif, cepat, dan transparan,” tegasnya.
Langkah Kelurahan Baru ini bisa menjadi model bagi kelurahan lain di Kutai Kartanegara. Perpaduan antara administrasi yang rapi dengan fasilitas literasi masyarakat terbukti mampu memperkuat kepercayaan publik.
Dengan visi ke depan, Kelurahan Baru Kota Bangun tidak hanya menjadi pusat administrasi, tetapi juga pusat Literasi yang memberi manfaat nyata bagi generasi muda dan seluruh warga. (ADV/Kominfo Kukar)