Kritik Pendekatan Relokasi Pasar Subuh, Ahmad Vananzda: Penertiban Tak Harus Melukai Hati Rakyat

Wakil ketua DPRD Samarinda, Ahmad vanandza (Ft: Kurniasih)

MEDIABORNEO.NET, SAMARINDA –   Wakil Ketua DPRD Samarinda, Ahmad Vananzda, menyampaikan keprihatinannya terhadap proses relokasi Pasar Subuh Samarinda yang dinilai tidak mengedepankan pendekatan humanis.

Ia menyebut bahwa tindakan penertiban yang dilakukan oleh aparat gabungan dinilai terlalu berlebihan, mengingat hanya segelintir pedagang yang masih bertahan.

“Kalau hanya delapan pedagang yang belum pindah, kenapa harus menghadirkan begitu banyak personel? Satpol PP, polisi, bahkan TNI turut diterjunkan. Ini seolah menunjukkan kekuatan, bukan ajakan berdialog,” ujarnya.

Menurut Vananzda, langkah Pemkot Samarinda semestinya bisa lebih bijak. Ia tak mempersoalkan niat pemerintah merelokasi, namun menegaskan bahwa caranya harus lebih persuasif dan tidak menimbulkan trauma sosial.

“Bukan soal menolak relokasi, tapi bagaimana cara menyampaikan dan menjalankan kebijakan itu. Kalau dilakukan dengan komunikasi yang baik, tanpa tekanan, masyarakat justru lebih mudah menerima,” tegasnya.

Ia menambahkan bahwa dirinya hadir di lokasi pada hari pembongkaran (9 Mei, red) atas permintaan pedagang, yang baru sempat menyampaikan informasi satu hari sebelumnya. Ia pun mengaku sudah meminta penundaan, meski akhirnya permintaannya tidak diindahkan.

“Saya datang pagi-pagi sekali, berharap bisa jadi penengah. Tapi sayangnya sebelum saya sempat berbicara, aparat sudah masuk dan melakukan pembongkaran,” kata Ahmad Vananzda.

Vananzda juga menanggapi pernyataan pejabat Pemkot yang menyebut relokasi telah dikomunikasikan sejak lama. Ia menyebut bahwa berdasarkan pertemuan dengan pedagang, banyak yang merasa tidak pernah mendapat penjelasan langsung.

“Kalau benar sudah dikomunikasikan satu setengah tahun, kenapa masih ada yang bingung dan bertahan? Komunikasi bukan soal waktu, tapi soal pendekatan. Harusnya menyentuh hati, bukan hanya administratif,” pungkasnya. (Oen/ADV/DPRD Samarinda)

Share