Mediaborneo.net, Samarinda – Lonjakan kebutuhan infrastruktur akibat pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur (Kaltim) menjadi isu penting yang disorot oleh DPRD Kota Samarinda.
Ketua Komisi III DPRD Samarinda, Deni Hakim Anwar, menyampaikan bahwa tantangan besar ini harus dijawab dengan langkah nyata, khususnya melalui keterlibatan aktif pemuda Samarinda.
Deni menekankan bahwa pembangunan infrastruktur yang sedang berlangsung di wilayah penyangga IKN, termasuk Samarinda, memerlukan dukungan ide, tenaga, dan inovasi dari generasi muda. Dia menyerukan agar pemuda tidak hanya menonton dari kejauhan, tetapi menjadi aktor utama dalam transformasi wilayah.
“Pemuda Samarinda harus hadir dengan solusi, ide-ide kreatif, dan semangat kolaboratif. Inilah saatnya mengambil peran strategis dalam menjawab tantangan pembangunan IKN,” ujar Deni, Selasa (2/7/2025).
Menurut Deni, perpindahan ibu kota ke Kalimantan Timur bukan hanya urusan pemerintah pusat, tetapi peluang besar bagi masyarakat lokal untuk tumbuh bersama. Peran generasi muda dalam pembangunan dinilai sangat penting dalam mewujudkan kota yang modern, tangguh, dan inklusif.
“Kami tidak ingin Samarinda hanya menjadi kota penyangga. Kita ingin tampil sebagai kota cerdas dan berdaya saing, dan itu dimulai dari keterlibatan pemuda,” tegasnya.
DPRD Samarinda melalui Komisi III juga terus mendorong kolaborasi lintas sektor, melibatkan pemerintah, swasta, dan komunitas pemuda dalam menyusun kebijakan pembangunan. Proyek-proyek strategis seperti pembangunan jalan, penataan drainase, dan infrastruktur digital menjadi fokus utama yang diawasi ketat agar berjalan efisien dan tepat sasaran.
Deni menyebutkan bahwa keterlibatan pemuda sangat dibutuhkan dalam proses ini, terutama dalam hal inovasi teknologi, pembangunan berkelanjutan, serta kesiapan menghadapi perubahan sosial yang akan datang seiring hadirnya IKN.
“Kita harus bersiap sejak sekarang. Transformasi Kalimantan Timur dimulai dari kesadaran lokal, dari pemudanya sendiri,” ujar Deni.
Dengan semangat kolaborasi dan keterbukaan terhadap aspirasi publik, DPRD Samarinda memastikan bahwa pembangunan akan berjalan secara partisipatif dan berkelanjutan. Melalui wadah dialog yang dibuka oleh DPRD, masyarakat – terutama anak muda – diajak untuk menyampaikan ide, kritik, dan terlibat langsung dalam program-program pembangunan.
“Kami optimistis, jika pemuda Samarinda berani mengambil peran, maka Samarinda bisa tumbuh sejajar dengan IKN sebagai kota masa depan,” pungkas Deni. (ADV/DPRD Samarinda)