MEDIABORNEO.NET, SAMARINDA – Dua tahun Indonesia dan Kaltim khususnya dilanda pandemi COVID-19 membuat pemerintah memberlakukan pembatasan kegiatan. Namun saat ini aturan tersebut dicabut setelah kasus COVID-19 melandai, kegiatan diperbolehkan dilakukan.
Pustakawan di ruang Layanan Karya Tulis dan Karya Cetak DPK Kaltim, Samsudin mengatakan, di masa pandemi, layanan perpustakaan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kaltim sangat terbatas, hingga mempengaruhi jumlah pengunjung yang datang. Tapi sekarang, kata dia, jumlah pengunjung terus meningkat, seiring dengan meredanya pandemi COVID-19.
“Jumlah pengunjung selama COVID-19 memang menurun, tetapi semenjak sekolah sudah kembali dibuka, di sini mulai meningkat lagi pengunjungnya,” ujarnya.
“Dulu kalau sebelum COVID-19, sehari bisa mencapai 1.000 pengunjung. Kalau sekarang rata-rata 400 sampai 500 pengnjung per hari dari semua katagori layanan,” sambung Samsudin.
Menurut dia, khusus di Layanan Karya Cetak dan Karya Tulis, banyak menyediakan koleksi buku-buku lama hingga buku terbaru yang semuanya terkait dengan ilmu pengetahuan.
“Kalau buku yang lama masih banyak dan biasanya banyak dicari. Kalau untuk alih media, kita sudah ada. Tapi untuk kas Kaltim yang dialih mediakan. Kalau di sini yang lama itu ilmunya masih berguna, tidak dimusnahkan, karena ya itu, masih ada yang mencari literasinya,” ujarnya.
Di ruang Layanan Karya Cetak dan Karya Tulis, perawatan koleksi bukunya dilakukan rutin untuk menghindari kerusakan pada buku.
“Kalau untuk perawatan buku yang lama kita ada fumigasi, tapi kalau yang rutin dilakukan yaitu buku yang rusak kita ada tenaga untuk perbaikan buku. Pustakawan yang terampil bisa merapikan buku lagi seperti semula, mulai dijahit, buku diberi perekat dan sebagainya,” tandasnya. (Adv DPK Kaltim/Koko/M Jay)