Mediaborneo.net, Samarinda – Gubernur Kaltim, Rudy Mas’ud memimpin peringatan Hari Lingkungan Hidup yang berlangsung di Gedung Olah Bebaya Komplek Kantor Gubernur Kaltim, Senin (23/6/2025).
Dalam sambutannya, Gubernur Rudy Mas’ud menggarisbawahi pentingnya Program Proper (Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup), sebagai program unggulan yang menjadi tolok ukur komitmen perusahaan terhadap pelestarian lingkungan.
“Insya Allah, jika tidak ada halangan, pada tanggal 3 Juli mendatang saya akan melakukan kunjungan penting ke Kalimantan Timur bersama jajaran pusat. Salah satu agenda kami adalah mengunjungi kawasan konservasi badak, simbol dari upaya penyelamatan spesies langka yang menjadi tanggung jawab moral kita bersama,” ujarnya.
Gubernur Rudy Mas’ud dengan tegas menekankan bahwa isu perubahan iklim, kualitas udara, air dan tanah, serta keanekaragaman hayati adalah hal mendesak yang tidak bisa ditunda lagi penanganannya. Program Proper, menurutnya, adalah bentuk apresiasi pemerintah terhadap perusahaan yang telah menunjukkan integritas dan kinerja terbaik dalam bidang lingkungan.
Dalam hasil penilaian tahun ini, Kalimantan Timur patut berbangga. 15 perusahaan berhasil meraih predikat Emas, 25 perusahaan meraih Hijau, dan 240 perusahaan dinilai Biru. Namun, masih terdapat 35 perusahaan dengan peringkat Merah, yang menjadi perhatian serius pemerintah daerah.
“Bagi perusahaan yang masih merah, ini bukan akhir. Tapi jika tidak ada perubahan nyata, maka izin operasionalnya harus dicabut. Kami tidak bisa berkompromi dengan kelestarian lingkungan,” ujarnya.
Ia mengajak semua perusahaan untuk menjadikan inovasi lingkungan sebagai bagian dari strategi bisnis jangka panjang. Menurutnya, menjaga lingkungan tidak hanya soal tanggung jawab sosial, tapi juga bagian dari transformasi ekonomi hijau yang berkelanjutan.
Tak hanya fokus pada dunia usaha, Gubernur Rudy juga menaruh perhatian besar pada sektor pendidikan. Ia memberikan apresiasi terhadap sekolah-sekolah yang telah menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan.
“Tahun ini, ada 54 sekolah baru yang aktif dalam program peduli lingkungan, dan 18 di antaranya mendapat predikat khusus. Pendidikan lingkungan harus dimulai sejak dini. Anak-anak kita harus tumbuh dengan nilai-nilai cinta alam dan tanggung jawab sosial,” katanya.
Ia menekankan pentingnya edukasi pemilahan sampah, mulai dari sampah organik seperti daun dan sisa makanan, hingga sampah anorganik seperti plastik dan botol bekas. Kesadaran ini harus dibentuk sejak dini, dari rumah ke sekolah, hingga ke kantor-kantor pemerintahan.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Timur, Sanusi, dalam pernyataannya, mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk menerapkan pemilahan sampah di tempat kerja dan rumah tangga. Edukasi ini, kata dia, sangat penting untuk mengurangi beban lingkungan dan memperkuat budaya bersih.
“Mari kita mulai dari hal sederhana. Kotak sampah hijau untuk organik, kotak lainnya untuk plastik dan anorganik. Ini bukan sekadar rutinitas, tapi bagian dari revolusi kesadaran,” ujar Sanusi. (Oen/ADV/Diskominfo Kaltim)