MEDIABORNEO.NET, SAMARINDA – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Kalimantan Timur (Kesbangpol Kaltim) memastikan stabilitas politik di Benua Etam tetap aman pasca penyelenggaraan Pilkada Serentak 2024.
Dalam rapat Tim Pemantauan Perkembangan Politik Daerah Triwulan IV Tahun 2024, Kepala Bidang Politik Dalam Negeri (Kabid Poldagri) Kesbangpol Kaltim, Fatimah Waty, menyatakan bahwa pelaksanaan Pilkada berlangsung dengan kondusif dan mendapatkan apresiasi positif.
“Tingkat partisipasi pemilih di beberapa daerah seperti Mahakam Ulu dan Kutai Barat, tercatat lebih dari 70 persen. Ini menunjukkan adanya peningkatan kedewasaan berpolitik masyarakat,” ujar Fatimah saat memimpin rapat di Hotel Midtown Samarinda, Kamis (5/12/2024).
Pasca pemungutan suara Pilkada pada 27 November 2024, perhatian utama kini tertuju pada upaya menjaga stabilitas politik, hingga proses penetapan hasil oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Selain itu, transisi kepemimpinan yang aman dan lancar juga menjadi fokus utama.
Fatimah menambahkan, beberapa isu di luar Pilkada juga tetap menjadi perhatian serius Kesbangpol Kaltim, termasuk potensi dampak dari kebijakan kenaikan upah minimum.
“Kami mengantisipasi potensi dampak sosial dari kebijakan ini, seperti aksi unjuk rasa, inflasi, dan PHK. Tentunya, kami berharap solusi win-win bisa tercapai antara dunia usaha dan tenaga kerja,” lanjutnya.
Selain itu, peralihan cuaca menuju musim penghujan juga menjadi perhatian. Risiko bencana alam seperti banjir dan tanah longsor menjadi isu yang perlu diwaspadai. Kesbangpol Kaltim pun mengimbau perangkat daerah terkait untuk turut membantu dalam mitigasi potensi bencana tersebut.
“Meski kami tidak bisa langsung turun ke lapangan untuk mengatasi bencana alam, namun langkah antisipasi perlu diambil, karena ini juga berpotensi mengancam stabilitas keamanan dan ketenangan masyarakat,” tandasnya. (Adv/Diskominfo Kaltim)
