MEDIABORNEO.NET, KUKAR – Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Edi Damansyah meresmikan Gedung UPTD Puskesmas Separi III, Desa Bukit Pariaman Kecamatan Tenggarong Seberang, Rabu (22/5/2024).
Peresmian Gedung UPTD Puskesmas Separi III ini ditandai dengan penandatanganan prasasti dan pengguntingan pita oleh Bupati Edi Damansyah. Selain itu, juga dilakukan peninjauan puskesmas. Bupati Edi Damansyah juga menyapa pasien yang berobat.
Dalam sambutannya, Bupati Edi Damansyah menyampaikan apresiasinya dan bangga dengan Puskesmas Separi III.
“Saat ini bisa disaksikan betapa megahnya Puskesmas ini. Alhamdulillah saat ini sudah rampung dan bisa diresmikan penggunaanya,” ucapnya.
Bupati Edi Damansyah berharap, pelayanan di Puskesmas Separi III lebih prima kepada masyarakat dan dapat dimanfaatkan secara optimal untuk menjalankan fungsi dan peran puskesmas kepada masyarakat.
Bupati Edi Damansyah juga mengapresiasi atas perkembangan, peningkatan kualitas layanan di bidang kesehatan yang saat ini terus membaik di wilayah Kukar.
“ini bukan datang dengan tiba-tiba dan bukan turun dari langit, tetapi ini merupakan kerja keras yang telah dilakukan dan konsistensi dalam membangun sistem layanan di bidang kesehatan,” katanya.
Menurutnya, pembangunan bidang kesehatan merupakan investasi. Hadirnya fasilitas kesehatan bertujuan untuk membuat seluruh masyarakat dalam wilayah kerjanya menjadi sehat yang pada akhirnya menciptakan sumber daya manusia yang produktif.
“Untuk saat ini gedung fisiknya sudah selesai dan hal tersebut tidaklah sulit, karena sudah dianggarkan di APBD. Tetapi saat ini yang masih menjadi pekerjaan adalah membangun sumber daya manusianya, sehingga perlu dilakukan pembangunan dan pembinaan,” ujarnya.
Diakui Bupati Edi Damansyah, saat ini untuk tenaga kesehatan masih sangat dibutuhkan, seperti dokter spesialis dan tenaga medis, ahli gizi dan tenaga kesehatan lainnya, sehingga pemerintah daerah melalui program beasiswa tematik Kukar Idaman mendorong untuk memenuhi kebutuhan sumber daya manusia di bidangnya.
Menurut Bupati Edi Damansyah, pembangunan sumber daya manusia perlu dilakukan secara konsisten dan membangun sumber daya manusia itu tidak seperti pembangunan fisik saja.
“Karena jika pembangunan fisik memiliki waktu dan anggaran yang jelas, sedangkan kalau sumber daya manusia dalam jangka waktu 5 hingga 6 tahun ke depan baru diselesaikan pendidikannya. Itu pun belum lengkap sepenuhnya seperti profesi doktor yang butuh waktu lagi untuk pengabdian bagi masyarakat,” tutupnya. (Adv/Dri/M Jay)