MEDIABORNEO.NET, BONTANG – Upaya meningkatkan minat baca dan literasi masyarakat terus digalakkan di seluruh wilayah Kota Bontang, termasuk masyarakat yang bermukim di wilayah Pesisir.
Untuk itu, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kota Bontang membuat program yang diberi nama Layar Puspita atau Layanan Literasi Perpustakaan Pesisir.
Untuk benar-benar mewujudkan hal itu, DPK Kota Bontang rutin melakukan kunjungan ke pemukiman penduduk yang ada di wilayah Pesisir setiap tiga bulan sekali. Wilayah Pesisir yang aktif dikunjungi tersebut yaitu Malahing, Gusung, Tihi-tihi dan Selangan.
Kepala DPK Bontang, Retno Febriaryanti mengatakan, sasaran dari program Layar Puspita adalah tidak hanya untuk orang dewasa saja, tetapi juga yang menjadi utamanya adalah anak-anak. Yang mana, dengan menumbuhkan minat baca sejak dini pada anak, maka diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan, ilmu, informasi yang akan menambah kecerdasan anak bangsa.
“Target utama kami adalah anak-anak, supaya budaya membaca mereka tidak hilang. Dengan demikian, ini juga akan berdampak pada meningkatnya literasi,” katanya, Senin (3/4/2023).
Dikatakannya, melalui program Layar Puspita, DKP berupaya menjangkau setiap masyarakat dalam rangka memberikan kemudahan layanan dan akses untuk sekolah yang ada di kawasan Pesisir, demi mendapatkan fasilitas yang dapat meningkatkan literasi.
Menurut Retno, Kota Bontang yang mayoritasnya adalah lautan, maka masyarakat Kota Bontang harus mendapatkan perhatian yang lebih dalam hal peningkatan sumber daya manusia (SDM), agar masyarakat yang bermukim di wilayah Pesisir tidak kalah bersaing dengan masyarakat yang ada di wilayah perkotaan.
“Kami melakukan “jemput bola”, karena pertimbangannya dari letak georafis, pemukiman masyarakat di Pesisir ini jauh dari perkotaan, sehingga harus mendapatkan perhatian lebih. Kita datang membawa buku untuk diberikan kepada mereka,” terangnya.
Retno berharap, melalui program Layar Puspita, masyarakat yang berada di daerah Pesisir Kota Bontang mendapatkan wawasan yang sama dengan masyarakat yang tinggal di kota.
“Terlebih lagi akses internet di wilayah pesisir tidak selaju seperti di kota. Itu membuat mereka juga kesulitan untuk mengakses informasi tentang ilmu pengetahuan,” tandasnya. (Adv DPK Kaltim/M Jay)