MEDIABORNEO.NET, KUTAI KARTANEGARA – Mengawali kerjanya hari ini, Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi melakukan kunjungan kerja ke Equalindo Farm, milik PT Equalindo Makmur Alam Sejahtera, yang berada di Jalan MKT RT 05, Kerta Buana, Tenggarong Seberang, Kutai Kartanegara (Kukar) pada Selasa (10/5/2022).
Ada yang menarik dari lokasi kunker Wagub Hadi Mulyadi hari ini. Yakni, merupakan lahan pasca tambang batu bara yang telah disulap menjadi farming bermanfaat.
Komisaris PT Equalindo Makmur Alam Sejahtera Ismet Barakbah menjelaskan, Equalindo Farm dibangun di lahan pasca tambang seluas 52 hektar dan telah diubah fungsikan sebagai lahan peternakan dan pertanian.
“Proyek kami ini disebut orang sebagai proyek “orang gila”, karena tidak ada istilah orientasi bisnisnya. Ini hanya kami jadikan lahan model percontohan pasca tambang yang telah berhasil melakukan reklamasi, lalu disulap menjadi farming,” terangnya.
Kepada Wakil Gubernur Kaltim, Ismet Barakbah mengadu soal sulitnya mendapatkan aliran listrik dari PLN. Padahal kata dia, pihaknya telah sejak lama mengajukan permohonan kepada PLN untuk pemasangan listrik, namun hingga saat ini permohonan tersebut tak kunjung disetujui.
“Kami sudah menghubungi PLN. Memang jelas PLN pasti rugi kalau pasang di sini, karena tidak ada pemukiman. Semoga dengan kehadiran bapak di sini bisa berdampak pada bantuan untuk kami bisa mendapatkan listrik,” katanya.
Setiap bulannya kata dia, Equalindo Farm menghabiskan biaya sekitar Rp 100 juta untuk pengguna genset listrik.
“Kami harapkan, jika PLN masuk, kami bisa menghemat biaya. Karena kami di sini juga sifatnya pendidikan dan membuka lapangan pekerjaan bagi warga sekitar. Bahkan ke depan kami rencanakan akan menjadikan ini sebagai Eco Wisata,” imbuhnya.
Menanggapi apa yang disampaikan Komisaris PT Equalindo Makmur Alam Sejahtera, Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi mengatakan, terkait persoalan pengadaan jaringan listrik hingga masuk ke lokasi Equalindo Farm memang diperlukan untuk duduk bersama para pihak. Baik itu dari pihak perusahaan, PLN maupun dukungan dari pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten.
Karena menurut mantan Legislator Senayan dan Karang Paci ini, yang harus dipahami oleh masyarakat bahwa, PLN juga memiliki target keuntungan. Sehingga memerlukan analisa yang tepat untuk menentukan suatu lokasi yang akan dipasangi jaringan listrik.
“Saya kira kita harus duduk bersama, karena harus ada yang mewakafkan. Berbicara bisnis PLN, tentu mereka tidak bersedia, karena mereka dituntut harus untung. Sehingga apakah nantinya harus ada subsidi dari provinsi atau kabupaten, sehingga jaringan bisa dibangun dengan biaya subsidi,” ucap Wagub Hadi Mulyadi.
“Tidak serta-merta kita katakan pada PLN harus bisa. Tapi itu ada hitungannya, kita buat negosiasi, berapa kebutuhan dan berapa yang bisa disubsidi,” lanjutnya.
Terkait dengan ubah fungsi lahan pasca tambang menjadi lahan perkebunan, peternakan atau pertanian, Wagub Hadi Mulyadi sangat mendukung upaya tersebut. Justru dirinya mengajak seluruh perusahaan tambang yang ada di Kaltim untuk melakukan pemanfaatan eks lahan tambang untuk dapat lebih bermanfaat.
“Saya sangat sependapat untuk dapat terus mengembangkan ini dengan baik,” katanya.
Masih dalam rangkaian kunjungan kerja tersebut, Wakil Gubernur Hadi Mulyadi didampingi oleh Kepala Dinas Pangan Tanaman Pangan dan Holtikultura Kaltim Siti Farisyah Yana dan Kepala Dinas Peternakan Kaltim Munawar diajak berkeliling lokasi peternakan dan pengembangbiakan sapi, kambing dan ayam.
Selanjutnya, mengunjungi lokasi pengolahan pupuk kandang dan lokasi lahan pasca tambang yang belum diolah.
Penulis : Koko
Editor : M Jay