MEDIABORNEO.NET, PPU – Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) kini tengah fokus pada upaya optimalisasi lahan tidur untuk mendukung ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat.
Pj Bupati PPU, M. Zainal Arifin, mengimbau agar lahan-lahan yang belum dimanfaatkan di PPU segera diubah menjadi lahan produktif, guna mewujudkan program yang sesuai dengan arahan Presiden RI dan beberapa pejabat nasional, termasuk Menteri Pertanian, Kapolri, dan Panglima TNI. Optimalisasi lahan tidur, ketahanan pangan, dan pemasaran digital menjadi kata kunci penting dalam strategi ini.
Zainal menyampaikan, upaya ini bertujuan untuk menjadikan PPU sebagai wilayah yang mandiri dalam ketahanan pangan.
“Tidak boleh ada lahan yang terbengkalai atau dibiarkan begitu saja. Semua harus dimanfaatkan demi kepentingan masyarakat,” ujarnya.
Dengan memanfaatkan setiap jengkal lahan produktif, masyarakat diharapkan dapat meningkatkan hasil pertanian mereka, serta mendukung kesejahteraan ekonomi lokal.
Dalam mendukung optimalisasi ini, Pemkab PPU juga fokus pada aspek pemasaran dengan memanfaatkan teknologi digital. Pj Bupati PPU mendorong masyarakat untuk mengintegrasikan pemasaran digital agar hasil pertanian dapat dipasarkan dengan lebih luas.
“Kita harus mulai menggunakan pemasaran digital untuk memasarkan produk pertanian kita. Dengan begitu, pasar akan lebih mudah dijangkau, bahkan hanya melalui telepon,” katanya.
Pemkab PPU saat ini tengah berkoordinasi dengan Dinas Pertanian, kecamatan, serta desa untuk memetakan lahan tidur yang memiliki potensi produktif. Melalui pemetaan ini, lahan-lahan kosong dapat dipergunakan secara optimal untuk ditanami berbagai tanaman produktif yang sesuai dengan kondisi tanah dan iklim PPU.
Sebagai langkah nyata, Zainal Arifin memastikan bahwa bibit gratis akan diberikan kepada masyarakat di seluruh wilayah PPU, mencakup 54 kelurahan dan desa.
“Bibit akan kami sediakan secara gratis untuk seluruh kelurahan dan desa,” tuturnya.
Inisiatif ini bertujuan untuk menggerakkan masyarakat agar aktif berpartisipasi dalam program ketahanan pangan, yang sekaligus mendukung pertumbuhan sektor pariwisata.
Zainal berharap PPU bisa menjadi pusat agrowisata yang menarik wisatawan ke Ibu Kota Nusantara (IKN). Dengan pengelolaan lahan tidur yang terarah, daerah PPU tidak hanya akan berkontribusi dalam hal pangan, tetapi juga memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi kawasan agrowisata.
“Harapannya, dengan program ini, kita bisa membangun sentra-sentra agrowisata yang tidak hanya mendukung ketahanan pangan, tetapi juga sektor pariwisata di tengah perkembangan IKN,” pungkasnya. (**/M Jay)