Pertumbuhan Ekonomi Kaltim Capai 5,52 Persen, BI Optimistis Tren Positif Berlanjut

MEDIABORNEO.NET, SAMARINDA – Kalimantan Timur (Kaltim) terus menunjukkan pertumbuhan ekonomi signifikan di tahun 2024, dengan ekonomi yang tumbuh 5,52 persen pada triwulan III secara year on year.

Hal ini disampaikan dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2024 dengan tema “Sinergi Memperkuat Stabilitas dan Transformasi Ekonomi Nasional,” yang digelar di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kaltim, Jumat malam (29/11/2024).

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Deputi Kepala Perwakilan BI Kaltim Bayuadi Hardiyanto, Plt. Asisten Administrasi Umum Sekretaris Daerah Kaltim Deni Sutrisno, serta perwakilan Forkopimda, pemerintah daerah, dan stakeholders lainnya.

Dalam paparan outlook ekonomi, Bayuadi, mengungkapkan, sektor konstruksi dan pembangunan di Kaltim menjadi pendorong utama pertumbuhan ini, didukung inflasi yang terkendali pada angka 2,16 persen (yoy).

“Prestasi ini tak lepas dari sinergi antara Bank Indonesia, pemerintah daerah, dan pihak terkait. Upaya bersama ini berhasil menjaga stabilitas harga di tengah tantangan global,” ujarnya.

Selain pertumbuhan ekonomi, Bayuadi menyoroti kinerja stabilitas keuangan di Kaltim. Penyaluran kredit meningkat seiring dengan geliat pembangunan IKN, diiringi pertumbuhan Dana Pihak Ketiga dan penurunan risiko kredit.

“Peningkatan penggunaan QRIS juga menjadi indikator keberhasilan transformasi digital, dengan lebih dari 779 ribu pengguna dan 560 ribu merchant yang telah memanfaatkan platform ini,” katanya.

Kinerja positif ini memperkuat optimisme bahwa ekonomi Kaltim di 2024 akan terus tumbuh di kisaran 5,50 persen hingga 6,30 persen, melampaui capaian tahun sebelumnya.

Dalam kesempatan tersebut, Plt. Asisten Administrasi Umum Sekda Kaltim Deni Sutrisno menguraikan empat fokus kebijakan ekonomi Kaltim, penguatan kolaborasi, digitalisasi ekonomi, peningkatan kualitas sumber daya manusia, dan pembangunan berkelanjutan.

Dia juga mengapresiasi komitmen BI dalam mendorong stabilitas ekonomi sekaligus transformasi di berbagai sektor.

Ke depan, sinergi antara BI, pemerintah, dan seluruh pemangku kepentingan menjadi kunci dalam memperkuat daya saing ekonomi Kaltim.

“Kolaborasi yang erat ini diharapkan mampu menjawab tantangan global dan mempercepat pencapaian target ekonomi,” ujarnya.

Dengan proyeksi inflasi nasional yang terkendali pada 2,5 ±1 persen di tahun 2025, Kaltim optimistis mampu mempertahankan momentum pertumbuhan positif. Hal ini menjadi bukti nyata bahwa stabilitas dan transformasi ekonomi adalah dua pilar utama dalam memperkuat perekonomian daerah. (Koko Jay)

Share