Pendapatan APBD Kalimantan Timur 2024 Didominasi Dana Transfer

MEDIABORNEO.NET, SAMARINDA –   Pendapatan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pemerintah Daerah Kalimantan Timur hingga Desember 2024 tercatat mencapai Rp44,17 triliun atau 67,45 persen dari target yang ditetapkan.

Kepala Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan Provinsi Kalimantan Timur, M. Syaibani, mengungkapkan bahwa mayoritas pendapatan ini bersumber dari dana transfer pemerintah pusat.

“Pendapatan dari dana transfer mencapai Rp35,12 triliun atau 69,81 persen dari total pagu Rp50,31 triliun. Hal ini membuktikan bahwa dukungan dari pemerintah pusat masih menjadi faktor dominan dalam pendanaan daerah,” ujarnya.

Selain itu, realisasi belanja APBD Kalimantan Timur hingga akhir tahun 2024 tercatat sebesar Rp42,86 triliun, atau 61,06 persen dari total pagu anggaran sebesar Rp70,19 triliun.

Proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur menjadi salah satu pemicu utama peningkatan realisasi anggaran. Hingga Desember 2024, anggaran pembangunan IKN dari APBN mencapai Rp40,89 triliun dengan realisasi sebesar Rp39,62 triliun, atau 77,32 persen dari pagu belanja kementerian/lembaga.

“Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menjadi pengelola utama dengan realisasi anggaran mencapai 99,56 persen, diikuti Kementerian Perhubungan (0,24 persen), KLHK (0,16 persen), dan Polri (0,04 persen),” jelas Syaibani.

Ia menambahkan, proyek IKN memberikan dampak signifikan terhadap perekonomian Kalimantan Timur, terutama dalam mendukung pengembangan infrastruktur dan meningkatkan peluang ekonomi bagi masyarakat lokal.

Melihat dominasi dana transfer, Pemerintah Daerah Kalimantan Timur diharapkan dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebagai sumber pembiayaan alternatif. Selain itu, pembangunan IKN diharapkan dapat memberikan efek berganda terhadap perekonomian, baik dari sektor lapangan kerja maupun peningkatan aktivitas ekonomi lokal.

“Dengan alokasi anggaran yang maksimal dan terarah, pembangunan IKN diharapkan menjadi katalisator pertumbuhan ekonomi, tidak hanya bagi Kalimantan Timur, tetapi juga bagi Indonesia secara keseluruhan,” tandasnya. (M Jay)

Share