Pemdes Embalut Tetap Gas Program Pertanian Pascatambang

MEDIABORNEO.NET, KUKAR –   Desa Embalut, Kecamatan Tenggarong Seberang, terus melangkah maju dalam upaya menghidupkan kembali lahan pascatambang seluas 40 hektare, meski rencana kunjungan tiga menteri yang semula dijadwalkan dalam waktu dekat mengalami penundaan.

Rencana kunjungan dari Menteri Desa, Menteri Lingkungan Hidup, serta Menteri Kelautan dan Perikanan itu sebelumnya digadang-gadang menjadi momen penting untuk menampilkan hasil transformasi lahan eks tambang menjadi kawasan pertanian produktif. Namun, agenda tersebut tertunda tanpa kepastian jadwal baru.

Kepala Desa Embalut, Yahya, mengatakan bahwa penundaan kunjungan tidak akan mengganggu jalannya program. Fokus utama saat ini adalah mendistribusikan benih jagung kepada petani sebagai bagian dari tahapan awal pengembangan pertanian.

“Program ini bukan hanya seremoni, tapi solusi jangka panjang. Kami tetap lanjut sesuai rencana,” ujarnya baru-baru ini.

Inisiatif pertanian ini merupakan bagian dari strategi desa untuk mencari alternatif penghidupan di luar sektor perikanan yang selama ini mendominasi.

Komoditas jagung dipilih sebagai titik awal untuk memperkuat ketahanan ekonomi lokal, dan nantinya akan dikembangkan ke sektor hortikultura maupun peternakan.

Di tengah tertundanya kunjungan pejabat pusat, pemerintah desa tetap intens berkoordinasi dengan dinas kabupaten agar dukungan teknis dan pendanaan tetap mengalir. Selain itu, kebutuhan akan infrastruktur seperti irigasi dan jalan tani juga menjadi perhatian utama.

Yahya menekankan bahwa meski belum sempat menunjukkan langsung progres program kepada pemerintah pusat, pihaknya telah menyiapkan laporan komprehensif sebagai bukti keseriusan dan kesiapan desa dalam mengelola lahan pascatambang secara berkelanjutan.

“Ini bukan soal pamer hasil, tapi pembuktian bahwa desa bisa mandiri jika dipercaya. Kami siap kapan saja jika para menteri jadi datang,” pungkasnya. (ADV/Kominfo Kukar)

Share