Mediaborneo.net, Samarinda – Komitmen Kalimantan Timur (Kaltim) dalam mengatasi masalah sampah plastik makin nyata. Selain meluncurkan berbagai program edukatif, DLH Provinsi Kaltim kini fokus membangun infrastruktur dan kultur pengelolaan sampah berbasis komunitas. Salah satu langkah strategisnya adalah penguatan peran bank sampah di Kaltim.
Saat ini, tercatat ada 385 bank sampah aktif yang tersebar di kabupaten/kota se-Kaltim. Bank sampah ini berperan besar dalam menampung dan mengelola sampah non-organik seperti plastik, kertas, dan logam yang masih bernilai ekonomis.
“Bank sampah bukan hanya tempat pengumpulan, tapi juga pusat edukasi dan perubahan gaya hidup masyarakat,” ujar Rina Juliati, Kabid Pengelolaan Sampah DLH Kaltim, Senin (16/6/2025).
Program pengurangan sampah plastik tidak hanya menyasar lapisan atas masyarakat, namun menjangkau hingga ke sekolah, pesantren, masjid, bahkan komunitas rumah tangga. Melalui kerja sama antara DLH provinsi dan DLH kabupaten/kota, kampanye gaya hidup sadar sampah terus digalakkan.
Masyarakat diajak untuk tidak menggunakan plastik sekali pakai, membawa botol minum sendiri, serta memilah sampah dari rumah. Sampah organik dapat diolah menjadi kompos, sedangkan sampah non-organik disetorkan ke bank sampah untuk ditukar dengan insentif atau tabungan.
Meski sebagian besar wilayah di Kaltim telah memiliki regulasi khusus berupa Perda pengurangan plastik, Mahakam Ulu masih dalam proses penyusunan aturan tersebut. DLH berharap seluruh wilayah dapat segera menyelaraskan langkah demi memperkuat ekosistem pengelolaan sampah.
“Kalau semua daerah sudah satu suara, akan lebih mudah menciptakan perubahan besar,” kata Rina.
DLH menekankan pentingnya peran rumah tangga sebagai pusat perubahan. Dengan pemilahan sampah dari rumah, volume sampah yang masuk ke TPA bisa ditekan drastis. Ini juga mendukung tujuan besar Kalimantan Timur menuju provinsi hijau dan berkelanjutan.
“Jangan tunggu orang lain. Perubahan dimulai dari diri sendiri. Kalau setiap rumah di Kaltim sadar sampah, kita bisa ubah masa depan,” pungkasnya. (Oen/ADV/Diskominfo Kaltim)