Mediaborneo.net, Samarinda – Bank Indonesia Kalimantan Timur (BI Kaltim) mencatat, pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur (Kaltim) pada triwulan II 2025 tumbuh lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya.
Kepala Perwakilan BI Kaltim, Budi Widihartanto, menyebut meskipun pertumbuhan tersebut masih lebih rendah dari pertumbuhan ekonomi nasional dan regional Kalimantan, Kaltim tetap menjadi provinsi dengan kontribusi terbesar terhadap perekonomian di kawasan.
“Ekonomi Kaltim tetap mendominasi di Pulau Kalimantan karena struktur ekonominya yang kuat, khususnya dari sektor sekunder,” ujarnya saat kegiatan Capacity Building Wartawan Kaltim 2025.
Menurut dia, pertumbuhan ekonomi Kaltim pada triwulan II 2025 terutama ditopang oleh sektor industri pengolahan dan pertanian. Kedua sektor tersebut mencatat kinerja positif berkat peningkatan produksi Crude Palm Oil (CPO) dan Tandan Buah Segar (TBS). Dari sisi pengeluaran, kontribusi pertumbuhan terutama berasal dari ekspor produk industri serta peningkatan konsumsi rumah tangga.
Sementara itu, komponen ekspor netto juga menunjukkan tren positif, memperkuat daya dorong ekonomi daerah.
Meski sektor pertambangan mengalami perlambatan, struktur ekonomi Kaltim yang ditopang sektor sekunder seperti industri pengolahan dan perdagangan membuat ekonomi daerah ini tetap solid dan memegang pangsa ekonomi tertinggi di Kalimantan.
“Pada periode 2023–2024, pertumbuhan ekonomi Kaltim tercatat lebih tinggi dibandingkan nasional maupun regional Kalimantan. Hal ini ditopang oleh sektor konstruksi yang kuat, seiring masifnya pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN),” kata Budi Widihartanto.
Dengan tren pertumbuhan yang tetap positif dan dukungan sektor-sektor strategis, BI Kaltim optimistis perekonomian provinsi ini akan terus tumbuh berkelanjutan pada paruh kedua 2025. (Oen)