Mediaborneo.net, Samarinda – Sekretaris Komisi III DPRD Samarinda, Arie Wibowo, mengapresiasi langkah tegas Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Samarinda dalam menerapkan kebijakan rekayasa lalu lintas di sejumlah ruas jalan.
Salah satu kebijakan yang menjadi sorotan adalah penerapan sistem satu arah di Jalan Abul Hasan, yang sempat menimbulkan pro dan kontra di masyarakat.
“Saya mengapresiasi ketegasan Dishub terkait kebijakan ini. Cuma memang kebijakan yang tegas itu juga harus tetap manusiawi,” ujar Arie Wibowo.
Arie menilai, penerapan sistem satu arah di beberapa titik kota, termasuk Jalan Abul Hasan, seharusnya didahului dengan sosialisasi yang lebih matang kepada masyarakat. Menurutnya, kebijakan yang langsung diterapkan tanpa masa transisi bisa menimbulkan kesan otoriter dan membingungkan pengguna jalan.
“Seperti kemarin kan tiba-tiba langsung diterapkan satu arah, mungkin kurang sosialisasinya, jadi kesannya kita jadi otoriter,” ujarnya.
Selain itu, Arie juga menyoroti pengaturan parkir kendaraan di Jalan Abul Hasan yang dinilai masih belum efisien. Ia menerima keluhan dari warga yang mengusulkan agar posisi parkir kendaraan diubah dari sejajar menjadi serong agar kapasitasnya lebih banyak.
“Saya sempat dapat permintaan dari warga Abul Hasan agar parkir di sana jangan lurus tapi serong, jadi isinya lebih banyak. Ini mungkin bisa dikaji,” ungkapnya.
Dia berharap Dishub Samarinda dapat menindaklanjuti masukan masyarakat dengan melakukan kajian teknis di lapangan. Ia menegaskan bahwa kebijakan transportasi di Samarinda harus memadukan ketegasan dan empati, agar tujuan penataan lalu lintas tercapai tanpa menimbulkan keresahan.
“Artinya penerapan kebijakan itu harus tegas, memang harus seperti itu, tapi tetap memperhatikan sisi kemanusiaannya,” pungkas Arie. (Koko/ADV/DPRD Samarinda)












