MEDIABORNEO.NET, SAMARINDA – Anggota DPRD Kalimantan Timur, Abdul Giaz, angkat bicara usai melakukan sidak ke SPBU di Samarinda bersama Gubernur Kaltim beberapa hari lalu.
Sidak tersebut dilakukan menyusul keluhan warga terkait dugaan kerusakan mesin kendaraan usai mengisi BBM di beberapa SPBU.
Menurut Abdul Giaz, fokus awal sidak adalah untuk menelusuri kemungkinan adanya kandungan air dalam BBM. Namun setelah dilakukan pengecekan, tidak ditemukan indikasi tersebut.
“Memang saat itu, gubernur hanya menerima laporan soal kandungan air. Tapi setelah dicek, tidak ada air sama sekali,” jelas Giaz.
Namun Giaz menemukan indikasi lain yang tak kalah mencurigakan. Ia menyebut mencium bau menyengat yang menyerupai tiner pada BBM yang ia ambil dari kendaraan warga yang mogok.
“Saya ambil sampel dari motor yang rusak di Biawan dan Bengkuring, lalu saya cium—baunya seperti tiner. Saat sidak ke SPBU bareng gubernur pun, baunya sama. Ini yang menurut saya aneh, entah kandungannya apa, tapi saya curiga ini semacam virus atau kontaminan kimia lain,” ungkapnya.
Sayangnya, keterbatasan fasilitas laboratorium membuat proses investigasi berjalan lambat.
“Kami sudah coba kirim ke Sucofindo, tapi ternyata tidak bisa diproses. Kalau ada lab dari Unmul atau Poltek yang bisa bantu, ayo kita uji bareng-bareng,” ajaknya.
Giaz juga mempertanyakan kenapa hanya sebagian kendaraan yang mengalami kerusakan.
“Kalau BBM-nya bermasalah, mestinya semua kendaraan kena. Tapi ini tidak. Walau begitu, dari beberapa kendaraan yang saya tes dengan merek berbeda, semuanya mengalami mogok setelah menggunakan BBM tersebut,” pungkasnya. (Oen/M Jay)