MEDIABORNEO.NET, SAMARINDA – Menyikapi insiden ponton yang menabrak tiang Jembatan Mahakam, Anggota DPRD Kalimantan Timur, Abdul Giaz, mengatakan bahwa pihaknya akan segera mengambil tindakan tegas.
“Kita akan menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP). Semua pihak terkait akan kami panggil, termasuk pelaku dari tongkang yang kini sudah diamankan di Polairud Samarinda,” kata Giaz.
Dia menyebutkan, kondisi jembatan kini sangat berbahaya setelah tabrakan tersebut.
“Aamapi (alat penahan arus) dan beberapa bagian jembatan hancur. Ini sangat luar biasa bahayanya. Tidak ada lagi benteng penahan, nyawa masyarakat Kaltim menjadi taruhannya,” tegasnya.
Giaz menjelaskan bahwa akibat kerusakan tersebut, satu tiang jembatan terlihat sudah patah.
“Makanya kami dari DPRD Kaltim kemarin minta jalur bawah Sungai Mahakam ditutup sementara,” ujarnya.
Ia juga mengimbau masyarakat Samarinda untuk menghindari melintasi Jembatan Mahakam dan menggunakan jalur alternatif, seperti Jembatan Mahkota II.
“Saran saya untuk bubuhan Samarinda, lebih baik lewat Mahkota II dulu, atau lewat jalur lain seperti Mahalu, sampai arus bawah sungai ini benar-benar ditutup,” kata Giaz.
Abdul Giaz menyoroti pengelolaan sungai Mahakam dan kekayaan sumber daya alam (SDA) Kaltim.
“Yang menikmati kekayaan SDA Kaltim selama ini bukan orang Kaltim. Kami ingin jalur sungai ini dikelola kembali oleh Pemprov Kaltim, bukan pusat,” tegasnya.
Ia juga menyoroti soal bisnis transportasi sungai.
“Bisnis kapal jangan hanya memikirkan keuntungan saja. Kita juga harus pikirkan keselamatan masyarakat Kaltim. Uang bisa dicari, tapi nyawa tidak bisa,” tutupnya. (ADV/DPRD Kaltim)