MEDIABORNEO.NET, SAMARINDA – Anggota DPRD Kaltim, Sutomo Jabir mengaku prihatin dengan dunia pendidikan di Kaltim. Pasalnya, kata dia, memiliki anggaran APBD yang besar dan alokasi anggaran yang tidak sedikit untuk bidang pendidikan, tapi justru fasilitas pendidikan di Kaltim masih minim dan belum merata.
Terlebih daerah-daerah yang berada jauh dari perkotaan. Tidak sedikit di kabupaten yang ada di Kaltim belum memiliki fasilitas gedung sekolah yang memadai. Bahkan di beberapa daerah tak memiliki gedung sekolah, hingga harus pergi ke kampung lainnya untuk bisa bersekolah.
“Anggaran pendidikan kita tahun ini meningkat. Saya berharap Pemprov betul-betul melakukan perencanaan di bidang pendidikan ini secara baik. Karena tentu kita bangga, 20 persen anggaran untuk pendidikan. Tapi faktanya, banyak di daerah yang terpaksa ruang kelas di sekat, terkadang masih ada yang belajar di balai desa. Saya kira ini sangat memprihatinkan,” ujarnya baru-baru ini saat menyampaikan interupsi di rapat Paripurna DPRD Kaltim.
Dikatakannya, tidak sedikit masyarakat yang menyampaikan keluhan minimnya perhatian pemerintah akan fasilitas pendidikan kepada DPRD Kaltim. Dan keluhan tersebut juga sudah disampaikan kepada OPD terkait maupun langsung ke Pemprov Kaltim dalam setiap kegiatan kedewanan yang menghadirkan Pemprov Kaltim.
Diantara keluhan masyarakat yang paling banyak diterima DPRD Kaltim adalah persoalan lahan sekolah, gedung sekolah yang kondisinya sudah tidak layak dan sebagainya.
“Ini ironis. Mereka mengeluhkan ruang kelas belum bagus, atap bocor, tapi mebeler sekolah bagus. Saya tidak tahu Dinas Pendidikan ini orientasi belanjanya ke mana? Saya minta ke depan orientasi belanja sesuai kebutuhan masyarakat, bukan orientasi kebutuhan dinas,” tegasnya. (HK/M. Jay/Adv/DPRD Kaltim)