MEDIABORNEO.NET, SAMARINDA – Curah hujan tinggi yang mengguyur Kota Samarinda dalam beberapa hari terakhir menyebabkan banjir besar di sejumlah wilayah. Banjir Samarinda kali ini diperparah oleh kondisi Sungai Mahakam pasang, yang membuat air sulit surut.
Berdasarkan laporan terbaru, sebanyak 96 RT terdampak di Kecamatan Samarinda Utara, Sungai Pinang, Samarinda Ulu, Palaran, Sungai Kunjang, dan Loa Janan Ilir. Total 9.406 jiwa dari 2.798 KK mengalami dampak langsung, dengan 2.463 unit bangunan terendam.
Asisten II Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Samarinda, Marnabas Patiroy, menyebutkan bahwa pemerintah kota telah bergerak cepat dalam penanganan banjir ini.
“Kami terus memantau situasi di lapangan dan berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk memastikan warga terdampak mendapatkan bantuan,” ujarnya.
Pemerintah telah mendirikan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan pangan warga terdampak. Selain itu, pendistribusian bahan makanan mentah bagi mereka yang masih bisa memasak sendiri juga dilakukan. Sementara itu, makanan siap saji seperti nasi bungkus telah dibagikan kepada warga yang dapurnya tidak bisa digunakan akibat banjir.
Di beberapa titik, tim evakuasi dikerahkan untuk membantu warga yang masih terjebak di rumah mereka. Bantuan ini sangat penting mengingat beberapa wilayah mengalami banjir dengan ketinggian yang cukup tinggi.
Banjir di Samarinda kali ini tidak hanya menyebabkan kerugian material, tetapi juga meningkatkan risiko penyakit akibat air yang kotor. Warga diimbau untuk menjaga kebersihan dan menghindari genangan air untuk mencegah penyebaran penyakit seperti diare dan leptospirosis.
Selain itu, akses jalan di beberapa wilayah masih terganggu akibat genangan air, sehingga mobilitas warga menjadi terbatas. Pemerintah dan relawan bekerja sama untuk memastikan jalur evakuasi tetap bisa digunakan. (M Jay)