Mediaborneo.net, Samarinda – Masyarakat Kota Samarinda dibuat resah oleh terbongkarnya dugaan peredaran beras premium oplosan. Kasus ini mencuat setelah Kepolisian Daerah (Polda) Kalimantan Timur menemukan praktik nakal berupa pencampuran antara beras kualitas tinggi dengan beras medium, lalu dikemas ulang dan dijual sebagai beras premium.
Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Komisi II DPRD Kota Samarinda, Rusdi Doviyanto, menilai bahwa tindakan seperti ini harus dipisahkan dari citra keseluruhan pelaku usaha. Ia menyebut praktik curang ini diduga kuat dilakukan oleh oknum tertentu yang dengan sengaja ingin mengambil keuntungan sepihak.
“Nah, jadi memang sebenarnya masalah perusahaan-perusahaan ini kan kita tidak bisa menggeneralkan bahwa itu semua. Ini kan pasti oknum ya, oknum atau pelaku yang memang secara sengaja untuk melakukan perusahaan tersebut. Dan tentunya pasti merugikan,” ujarnya, Kamis (7/8/2025).
Rusdi menghimbau masyarakat agar lebih cermat dan waspada dalam memilih produk beras, terutama yang diklaim sebagai beras premium. Menurutnya, langkah pencegahan bisa dimulai dari tingkat konsumen.
“Dan tentunya harapan kita sih, ya pertama kepada masyarakat ya agar berhati-hati. Bisa memilah mana yang memang betul-betul asli dan itu yang oplosan,” tambahnya.
Selain itu, Rusdi juga mendorong pemerintah untuk aktif melakukan kontrol terhadap peredaran produk di pasaran, khususnya yang berkaitan dengan kebutuhan pokok masyarakat seperti beras. Ia menekankan pentingnya pengawasan ketat agar konsumen tidak terus dirugikan oleh praktik-praktik nakal seperti ini.
“Dari pemerintah pun tentunya kita pengen artinya ada pengawasan secara kontrol terhadap produk tersebut,” tandasnya. (Mela/Adv/DPRD Samarinda)