BI Kaltim Perketat Monitoring 17 Komoditas Pemicu Inflasi

Mediaborneo.net, Samarinda –   Bank Indonesia (BI) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi inflasi dengan memperkuat sistem monitoring mingguan terhadap 17 komoditas utama penyumbang inflasi.

Plh Kepala Perwakilan BI Provinsi Kaltim, Bayuadi Hardiyanto, menjelaskan bahwa pemantauan dilakukan di empat kota Indeks Harga Konsumen (IHK), yakni Balikpapan, Samarinda, Penajam Paser Utara (PPU), dan Berau. Dua daerah terakhir mulai masuk dalam pemantauan sejak 2024.

Bayuadi mengatakan BI menggunakan sistem warna sebagai indikator risiko. Warna hijau menunjukkan harga masih aman dan stabil, kuning menandakan tanda waspada sehingga perlu kesiapsiagaan, sementara merah mengharuskan TPID segera mengambil tindakan cepat.

Sistem ini, menurutnya, membuat pemetaan inflasi jauh lebih mudah serta memungkinkan respon yang lebih terukur.

“Monitoring ini kita lakukan tiap minggu. Kalau muncul kuning berulang, bahkan merah, maka kita harus segera ambil tindakan,” ujarnya, Jumat malam (28/11/2025).

Berbagai aksi pengendalian inflasi kemudian digerakkan, mulai dari gerakan pasar murah, operasi pasar, hingga langkah penanganan distribusi komoditas tertentu. Seluruh koordinasi dilakukan di bawah arahan Sekretaris Daerah (Sekda) Kaltim selaku Ketua Harian TPID yang berperan sebagai pengambil keputusan.

Bayuadi mencontohkan bahwa jika dalam laporan mingguan terlihat komoditas seperti ikan layang atau kangkung di Samarinda beberapa kali masuk kategori kuning, maka TPID kabupaten/kota juga langsung mengaktifkan langkah penanganan yang sama. Hal ini menjadi bagian dari strategi deteksi dini agar potensi lonjakan harga bisa ditekan sebelum berpengaruh pada inflasi daerah.

Upaya BI Kaltim ini memperkuat sinergi pengendalian inflasi di seluruh daerah serta memastikan stabilitas harga pangan tetap terjaga. Dengan sistem monitoring berbasis warna ini, kerja TPID diharapkan semakin cepat, terarah, dan efektif dalam menjaga inflasi Kaltim tetap terkendali. (Oen/M Jay)

Share