BNN Samarinda Ungkap Dampak Narkoba, Kecanduan Hingga Penyakit Kronis

BNN Samarinda Ungkap Dampak Narkoba, Kecanduan Hingga Penyakit Kronis
(Ft: ilustrasi)

MEDIABORNEO.NET, SAMARINDA – Badan Narkotika Nasional (BNN) Samarinda kembali menyoroti bahaya narkotika yang memberikan efek serius, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Menurut M. Irsyad Furqoni dari BNN Samarinda, narkotika tidak hanya menyebabkan kecanduan tetapi juga merusak syaraf utama dalam tubuh. Efek ini berpengaruh besar terhadap kesehatan mental dan fisik para pengguna.

Narkoba diketahui memiliki dampak langsung yang menghancurkan otak dan syaraf utama.

“Orang yang menggunakan narkoba berat biasanya tidak peduli dengan dirinya sendiri. Hal ini disebabkan oleh pikiran mereka yang terus menerus terpengaruh oleh zat tersebut,” katanya.

Namun, mendeteksi pengguna narkoba ringan tidak semudah yang dibayangkan.

“Pengguna ringan sulit terlihat secara visual. Untuk mengetahui mereka, tes medis adalah satu-satunya cara efektif,” ujar Furqoni.

Selain itu, dampak narkoba juga berkaitan erat dengan penurunan kesehatan secara keseluruhan. Menurut berbagai penelitian medis, penggunaan narkoba merusak syaraf otak, sehingga memicu munculnya berbagai penyakit, baik fisik maupun psikologis. Penyakit yang paling sering timbul meliputi masalah pada jantung, otak, dan sistem pernapasan. Tidak hanya itu, daya tahan tubuh pengguna narkoba juga cenderung menurun drastis, membuat mereka rentan terhadap berbagai penyakit lain.

Salah satu efek yang paling berbahaya dari narkotika adalah penurunan imunitas tubuh.

“Imunitas menurun menjadi gerbang bagi berbagai penyakit lain. Ini adalah efek berantai yang sangat serius dan sering diabaikan,” tegas Furqoni.

Penggunaan narkoba, baik secara ringan maupun berat, berisiko besar bagi kesehatan jangka panjang.

BNN Samarinda terus mengingatkan masyarakat untuk memahami bahaya narkoba dan segera mencari bantuan jika terlibat dalam penggunaannya. Dengan edukasi yang tepat, diharapkan jumlah pengguna narkoba dapat dikurangi dan masyarakat semakin sadar akan risiko kesehatan yang ditimbulkan. (Koko/M Jay)

Share