Deflasi di Tengah MICE dan Iduladha, Ekonomi Kaltim Stabil

Oplus_0

MEDIABORNEO.NET, SAMARINDA –    Di tengah aktivitas Meeting, Incentives, Conferences, and Exhibitions (MICE) dan perayaan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Iduladha, Kalimantan Timur (Kaltim) berhasil mencatat deflasi.

Menurut data Bank Indonesia Perwakilan Kaltim, Indeks Harga Konsumen (IHK) gabungan empat kota di Kaltim untuk periode Juni 2024 menunjukkan deflasi sebesar 0,05 persen (month-to-month/mtm), sehingga inflasi tahunan melandai menjadi 2,99 persen (year-on-year/yoy). Angka ini sejalan dengan inflasi nasional yang juga mengalami penurunan dibandingkan periode sebelumnya.

Pada bulan Juni 2024, penurunan harga terutama terjadi pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang mencatat deflasi sebesar 0,18 persen (mtm) dengan kontribusi deflasi sebesar 0,05 persen (mtm).

Penurunan ini terutama disebabkan oleh melimpahnya pasokan tomat, penurunan harga bawang merah akibat panen raya di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, dan stabilnya harga beras dari distribusi besar-besaran oleh Bulog. Selain itu, permintaan ikan yang menurun selama Iduladha turut menekan harga ikan tongkol dan ikan layang.

Namun, deflasi lebih lanjut pada periode ini tertahan oleh kenaikan harga di kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya yang mencatat inflasi sebesar 0,51 persen (mtm) dengan kontribusi inflasi sebesar 0,03 persen (mtm). Kenaikan harga emas perhiasan terus berlanjut sebagai dampak dari ketidakpastian ekonomi global yang menyebabkan harga emas internasional naik.

Kepala Kantor Bank Indonesia Perwakilan Kaltim, Budi Widihartanto mengatakan, Pemerintah Provinsi Kaltim melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) terus mengupayakan pengendalian inflasi melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).

Untuk memastikan ketersediaan pangan, Kota Samarinda terus mendistribusikan Beras Cadangan Pemerintah (CPP) ke seluruh desa dan kelurahan, sementara penyaluran beras SPHP juga dilakukan ke kios penyeimbang inflasi di pasar-pasar utama seperti Pasar Segiri dan Pasar Merdeka.

Selain itu, berbagai upaya seperti pasar murah di Samarinda, Kutai Kartanegara, Kutai Barat, dan Balikpapan terus dilakukan untuk menjaga keterjangkauan harga.

“Pemerintah juga rutin melakukan inspeksi pasar di Samarinda dan Kutai Kartanegara guna memastikan stabilitas harga. Melalui himbauan belanja bijak, pemerintah berusaha menjaga ekspektasi masyarakat agar tidak terjadi lonjakan harga,” ujar Budi Widihartanto.

Budi menambahkan, kolaborasi antar TPID se-Kaltim juga terus diperkuat melalui rapat koordinasi untuk merumuskan langkah konkret dalam pengendalian inflasi, termasuk rencana pembentukan toko penyeimbang di berbagai kabupaten dan kota di Kaltim.

Pada Rapat Koordinasi Nasional TPID Award 2024, Kabupaten Kutai Kartanegara terpilih sebagai kabupaten berprestasi di wilayah Kalimantan. Sementara Provinsi Kalimantan Timur menduduki peringkat kedua provinsi terbaik, dan Kota Samarinda meraih peringkat kedua untuk kategori kota terbaik di Kalimantan.

Ke depan, TPID Provinsi Kaltim akan terus berkolaborasi dalam menjalankan program pengendalian inflasi melalui strategi 4K (Ketersediaan Pasokan, Keterjangkauan Harga, Kelancaran Distribusi, dan Komunikasi Efektif). Dengan inflasi yang terkendali, diharapkan ekonomi Kalimantan Timur dapat tumbuh lebih stabil dan masyarakat semakin sejahtera.

Editor : M Jay

Share