MEDIABORNEO.NET, KUKAR – Di tengah arus modernisasi yang kian deras, Desa Kedang Ipil, Kutai Kartanegara (Kukar), berdiri teguh dalam melestarikan kekayaan budaya tak bendanya. Desa ini memiliki warisan budaya yang telah tercatat dalam sejarah, seperti Belian Namang, Nutuk Beham, dan Muang.
Kabid Kebudayaan Disdikbud Kukar, Fuji Utomo, menjelaskan, potensi budaya di Desa Kedang Ipil mendapat perhatian penuh dari pemerintah daerah.
“Pemkab Kukar melalui bidang Kebudayaan Disdikbud Kukar berkomitmen untuk mendukung desa ini dalam hal penganggaran terkait kegiatan-kegiatan pelestarian budaya,” ujarnya.
Upaya pelestarian budaya di Desa Kedang Ipil tak hanya dilakukan oleh pemerintah, tetapi juga oleh masyarakat desa. Hal ini terlihat dari semangat Kades Kedang Ipil, Kuspawansyah, yang mendorong pengakuan budaya tradisi di desanya melalui SK Bupati.
“Harapannya Kedang Ipil menjadi masyarakat hukum adat, sehingga kami leluasa untuk menjaga tradisi-tradisi adat dan kearifan lokal kita,” harap Kuspawansyah.
Komitmen kuat dalam pelestarian budaya ini dibuktikan dengan diselenggarakannya Festival Budaya Nutuk Beham Kutai Adat Lawas. Festival ini dimeriahkan dengan berbagai pertunjukan seni budaya, seperti tari-tarian tradisional, musik, dan permainan rakyat.
Pembukaan festival ditandai dengan penyerahan simbolis peralatan Alat Kesenian kepada Wakil Ketua Adat Desa Kedang Ipil Sartin dan pemukulan Gong oleh Asisten I. Momen ini menjadi simbol semangat masyarakat dalam menjaga dan melestarikan budaya mereka.
Upaya pelestarian budaya di Desa Kedang Ipil ini patut diapresiasi. Di tengah gempuran modernisasi, desa ini menjadi contoh bagaimana tradisi dan kearifan lokal dapat tetap hidup dan berkembang. (Adv/Dri/M Jay)