Desa Muara Kaman Ulu Bangun Pelantar Wisata Sungai Matang, Target Jadi Ikon Baru Pariwisata Kutai Kartanegara

Mediaborneo.net, Kukar –   Pemerintah Desa Muara Kaman Ulu mulai merealisasikan pembangunan pelantar wisata Sungai Matang sebagai upaya mengembangkan potensi pariwisata lokal.

Proyek ini diproyeksikan menjadi daya tarik baru yang tidak hanya mengangkat keindahan alam sungai, tetapi juga membuka peluang ekonomi bagi warga sekitar.

Pembangunan pelantar berbahan kayu ulin ini dikerjakan secara bertahap mulai tahun 2025. Tahap pertama menggunakan anggaran Rp75 juta dari Dana Desa (DD). Dengan dana terbatas, pemerintah desa menargetkan pembangunan dilakukan berkesinambungan hingga beberapa tahun ke depan.

“Konsepnya memang tidak sekaligus selesai. Kita kerjakan sesuai kemampuan anggaran, paling tidak tiap tahun ada progres,” kata Kepala Desa Muara Kaman Ulu, Hendra, Jumat (8/8/2025).

Hendra menyebut pelantar wisata di Muara Kaman Ulu dirancang menyerupai pelataran di Taman Tanjung Tenggarong, salah satu ikon wisata Kutai Kartanegara, namun tetap menonjolkan ciri khas lokal Sungai Mahakam.

“Desainnya mirip seperti di Timbau, Taman Tanjung. Bedanya, di sini kita pakai kayu ulin, lebih kuat dan cocok dengan karakter sungai,” katanya.

Meskipun potensinya besar, kendala utama pembangunan wisata Sungai Matang adalah keterbatasan anggaran. Menurut Hendra, idealnya proyek ini membutuhkan dana Rp2 hingga Rp3 miliar agar bisa rampung sepenuhnya.

“Anggaran desa terbatas. Kadang hanya Rp75 juta, kadang Rp100 juta per tahun. Jadi memang harus sabar dan bertahap,” katanya.

Untuk mempercepat realisasi, pemerintah desa berencana menggandeng perusahaan sekitar melalui program Corporate Social Responsibility (CSR). Dengan keterlibatan swasta, diharapkan pembangunan tidak sepenuhnya bergantung pada APBDes.

Dari sisi lokasi, kawasan pelantar wisata ini memiliki potensi besar. Posisi di sisi barat Sungai Matang memungkinkan pengunjung menikmati pemandangan matahari terbit secara langsung, sesuatu yang jarang dimanfaatkan sebagai daya tarik wisata di Kutai Kartanegara.

“Kalau ditata dengan baik, tempat ini bisa jadi ikon baru pariwisata di Kutai Kartanegara. Sunrise di Sungai Matang itu indah sekali,” ujar Hendra.

Selain untuk mempercantik desa, pembangunan pelantar wisata ini juga diarahkan agar menjadi ruang publik baru. Pemerintah desa menargetkan agar kawasan tersebut bisa mendukung geliat UMKM, kuliner lokal, hingga spot foto menarik bagi wisatawan.

“Kalau pelantarnya sudah bagus, bisa dibangun kios UMKM, tempat makan, dan ruang interaksi warga. Jadi bukan hanya pariwisata, tapi juga perputaran ekonomi desa,” kata Hendra.

Untuk kelanjutan proyek, Pemerintah Desa Muara Kaman Ulu menargetkan tambahan anggaran minimal Rp100 juta pada tahun 2026. Dana tersebut akan difokuskan pada perluasan pelantar serta fasilitas pendukung lain.

“Pelan-pelan kita bangun, yang penting konsisten. Mudah-mudahan tahun depan ada tambahan anggaran dan perusahaan sekitar juga ikut membantu,” tutupnya. (ADV/Kominfo Kukar)

Share