Digitalisasi Perpustakaan di Samarinda Dinilai Mampu Perkuat Budaya Literasi

Wakil Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, Sri Puji Astuti (Melan/ADV/DPRD Samarinda)

Mediaborneo.net, Samarinda –   Transformasi digital di perpustakaan kota Samarinda dinilai sebagai langkah maju dalam memperkuat budaya literasi masyarakat. Hal ini disampaikan oleh Wakil Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, Sri Puji Astuti, dalam pernyataannya pada Senin (21/7/2025).

Menurut Sri, kemajuan teknologi yang diterapkan di fasilitas perpustakaan kota kini membuka akses yang lebih luas bagi masyarakat. Layanan seperti e-book dan koneksi internet menjadi bukti bahwa perpustakaan telah beradaptasi dengan kebutuhan zaman.

“Sekarang perpustakaan tidak lagi hanya soal rak buku. Sudah ada digitalisasi, e-book, hingga layanan daring lainnya. Ini kemajuan besar dibanding kondisi saat saya awal duduk di DPRD,” ujarnya.

Ia juga mengapresiasi peningkatan sumber daya manusia di lingkungan perpustakaan. Dengan gedung baru dan jumlah staf yang memadai, Sri melihat potensi besar untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam kegiatan literasi.

Berbagai program edukatif yang digagas oleh organisasi seperti Dharma Wanita serta Balai Pengembangan PAUD turut disebut sebagai bukti pemanfaatan fasilitas perpustakaan secara konkret. Selain itu, ruang-ruang publik yang tersedia pun mulai dioptimalkan sebagai wadah kegiatan literasi.

“Ruang umum yang ada sekarang bisa digunakan untuk berbagai kegiatan. Bahkan ruang sidang DPRD pun bisa dimanfaatkan untuk memperkenalkan perpustakaan kepada masyarakat,” katanya.

Meski demikian, Sri mengakui bahwa tantangan masih ada, terutama dalam meningkatkan minat masyarakat untuk datang ke perpustakaan. Ia menekankan pentingnya peran orang tua dalam menumbuhkan kebiasaan membaca sejak dini.

“Tidak semua bisa terjangkau dengan mudah. Orang tua punya peran besar untuk mengenalkan perpustakaan kepada anak-anak mereka,” pungkasnya.

Dengan berbagai upaya tersebut, DPRD berharap perpustakaan Samarinda dapat menjadi pusat pembelajaran dan literasi yang inklusif bagi seluruh kalangan. (Melan/ADV/DPRD Samarinda)

Share