DP3A Kukar Dorong Kemandirian Perempuan Kepala Keluarga Lewat Program “Perkakas Diri”

Mediaborneo.net, Kukar –   Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) resmi meluncurkan program “Perkakas Diri”. Program ini menyasar Perempuan Kepala Keluarga (PEKKA) yang selama ini berjuang menghidupi keluarga dengan keterbatasan akses, baik dari sisi ekonomi, pelatihan, maupun dukungan sosial.

Peluncuran yang berlangsung di Gedung BPU Kantor Camat Tenggarong itu dihadiri Ketua Tim Penggerak PKK Kukar, Andi Deezca Pravidhia, Camat Tenggarong H. Sukono, serta para anggota PEKKA dari berbagai wilayah.

Kepala Bidang DP3A Kukar, Chalimatus Sadiah, menjelaskan panjang lebar tentang alasan lahirnya program ini. Menurutnya, Perkakas Diri tidak hadir tiba-tiba, tetapi merupakan hasil kajian langsung terhadap permasalahan yang dihadapi perempuan kepala keluarga di Kukar.

“Banyak perempuan kepala keluarga yang ingin maju, tapi terbentur akses. Mereka butuh ruang belajar, keterampilan praktis, pengetahuan hukum, bahkan jaringan pertemanan untuk saling menguatkan. Dari situlah kami merancang Perkakas Diri agar benar-benar menjawab kebutuhan nyata di lapangan,” kata Chalimatus.

Ia menambahkan, program ini tidak hanya fokus pada peningkatan keterampilan, tetapi juga membangun kepercayaan diri.

“Kadang masalah terbesar bukan hanya ekonomi, tapi rasa minder dan ketidakpercayaan pada diri sendiri. Dengan pendampingan yang berkelanjutan, kami ingin perempuan kepala keluarga menjadi pribadi yang percaya diri, mandiri, dan siap berdaya saing,” ujarnya.

Chalimatus menjelaskan materi program mencakup pelatihan keterampilan dasar, penguatan karakter, edukasi perlindungan hukum, hingga pembinaan kewirausahaan. Semua itu dirancang berjenjang agar peserta bisa merasakan perubahan nyata.

“Jadi tidak berhenti di teori. Peserta akan didampingi sampai mereka mampu menerapkan keterampilan tersebut dalam kehidupan sehari-hari, bahkan sampai membuka usaha kecil yang bisa menopang ekonomi keluarga,” terangnya.

Menurutnya, keberhasilan program akan sangat bergantung pada kerja sama lintas sektor. Karena itu, DP3A melibatkan PKK, kader desa, dan unsur masyarakat lainnya.

“Pendampingan perempuan tidak bisa dilakukan sendiri. Harus ada dukungan dari desa, kecamatan, dan komunitas. Dengan gotong royong, dampaknya akan lebih luas,” lanjutnya.

Chalimatus menegaskan bahwa Perkakas Diri bukanlah program sekali jalan. DP3A menargetkan penerapannya bisa berlanjut ke seluruh kecamatan di Kutai Kartanegara.

“Kami ingin membangun sistem, bukan sekadar acara seremonial. Harapan kami, perempuan kepala keluarga di Kukar punya kesempatan yang sama untuk belajar, berkembang, dan sejahtera, tanpa terkecuali,” tutupnya.

Peluncuran program ini juga disambut baik oleh Camat Tenggarong, H. Sukono, yang menegaskan siap mendukung penuh pelaksanaan di wilayahnya. Acara ditandai dengan penyerahan modul pelatihan kepada perwakilan peserta, serta sesi motivasi yang menumbuhkan semangat kebersamaan.

Dengan hadirnya Perkakas Diri, Kukar semakin menegaskan komitmen sebagai daerah yang peduli terhadap pemberdayaan perempuan dan penguatan keluarga, demi mencetak generasi yang lebih tangguh dan sejahtera. (ADV/Diskominfo kukar)

Share