Dua Kebakaran di Samarinda, Satu Korban Tewas dan Relawan Terluka

Dua Kebakaran di Samarinda, Satu Korban Tewas dan Relawan Terluka
Sumber foto Google

MEDIABORNEO.NET, SAMARINDA – Kebakaran hebat melanda pertokoan di Jalan Panglima Batur, Kelurahan Pelabuhan, Kecamatan Samarinda Kota. Musibah kebakaran yang terjadi sekitar pukul 16.15 Wita ini menghanguskan empat rumah toko (ruko) dan satu usaha, serta menelan korban jiwa.

Dalam kebakaran ini, pemilik usaha “Istana Suara,” Rendi Sunjaya (43), ditemukan tewas di dalam rukonya. Kebakaran ini diduga dipicu oleh korsleting listrik, meski penyebab pastinya masih dalam penyelidikan pihak kepolisian.

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Samarinda, Hendra AH, mengonfirmasi bahwa satu korban tewas dalam kebakaran ini.

“Iya benar, satu orang meninggal dunia. Pemilik toko,” ujar Hendra.

Kendala utama di lapangan adalah kerumunan warga yang menonton, yang memperlambat akses tim pemadam kebakaran untuk memadamkan api.

Lebih dari 13 unit tanki fire truck milik Disdamkar dan PMK swasta dikerahkan ke lokasi kejadian, didukung oleh 40 mesin portable dari relawan. Tim pemadam kebakaran, relawan, BPBD, serta unsur kepolisian dan medis turun langsung di lapangan untuk menangani insiden ini. Meskipun kobaran api berhasil dijinakkan setelah lebih dari satu jam, kehancuran yang ditinggalkan cukup signifikan dengan satu bangunan terdampak berat.

Tidak lama berselang, di lokasi berbeda, kebakaran kembali terjadi di Komplek Pertokoan Citra Niaga, Jalan KH Abdullah Marisi, RT 03, Kelurahan Pasar Pagi, Kecamatan Samarinda Kota. Kebakaran yang terjadi pada pukul 16.45 Wita dan berlangsung selama sembilan jam ini menghanguskan tujuh tempat usaha.

Meski tidak ada korban jiwa, kejadian ini menyebabkan beberapa korban luka. Lima relawan dan satu warga mengalami sesak napas akibat terpapar asap tebal, sementara dua relawan lainnya mengalami luka ringan. Penyebab kebakaran ini diduga berasal dari korsleting listrik saat salah satu toko pakaian menyalakan genset.

Ketua ITS-TRC Samarinda, Joko Iswanto, menyatakan bahwa penanganan di lokasi kebakaran sempat terkendala oleh arah angin yang membuat asap menyebar luas.

“Sesak napas terjadi karena arah angin. Tapi saat penanganan sudah menggunakan masker,” ujarnya.

Tim medis Emergency Medical Team-ITS bersama PMI langsung memberikan penanganan darurat kepada para korban di lokasi kejadian. (Koko/M Jay)

Share