MEDIABORNEO.NET, KUKAR – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) terus mengupayakan stabilitas harga pangan melalui Gerakan Pangan Murah (GPM). Program ini menjadi solusi bagi masyarakat menghadapi lonjakan harga bahan pokok, terutama menjelang hari-hari besar.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang), Sutikno, mengungkapkan, GPM merupakan inisiatif strategis yang dilakukan secara berkala, minimal dua kali dalam setahun, atau lebih sering sesuai kebutuhan masyarakat.
Melalui program ini, bahan pangan dijual dengan harga terjangkau di berbagai lokasi pasar, sehingga dapat menjangkau lebih banyak warga yang membutuhkan.
Dalam pelaksanaan GPM di Kukar, animo masyarakat sangat tinggi, terutama saat harga pangan mengalami kenaikan.
Sutikno mencontohkan pada perayaan Merah Putih lalu, ketika hanya tersedia satu ton beras dari Bulog, masyarakat langsung menyerbu pasar murah.
Hal ini menunjukkan betapa pentingnya keberlanjutan program ini guna menjaga stabilitas harga, serta ketersediaan bahan pokok bagi warga.
“Keberhasilan program ini tidak lepas dari koordinasi yang intensif dengan pihak Bulog. Kami berkomitmen memastikan ketersediaan pangan terjangkau, khususnya beras, agar masyarakat tetap bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari tanpa terbebani harga yang tinggi,” ujar Sutikno.
Sebagai langkah strategis, GPM akan diprioritaskan di daerah yang minim produksi pangan, seperti Ulu Mahulu, Kenohan, dan Kebangjanggut. Hal ini sejalan dengan arahan Bupati Kukar, yang menekankan bahwa program harus benar-benar menyasar masyarakat yang membutuhkan.
“Dengan adanya Gerakan Pangan Murah, diharapkan harga pangan tetap terkendali dan tidak memberatkan masyarakat, terutama bagi mereka yang berpenghasilan rendah,” kata Sutikno.
Pemerintah berharap dengan adanya Gerakan Pangan Murah, daya beli masyarakat tetap terjaga dan harga pangan di pasar tidak melonjak drastis. Selain membantu meringankan beban ekonomi, program ini juga menjadi bentuk kehadiran pemerintah dalam memastikan kesejahteraan rakyat. (ADV/Kominfo Kukar)