MEDIABORNEO.NET, KUKAR – Wakil Ketua DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), Ekti Imanuel, menyoroti target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) provinsi Kaltim yang mencakup peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan pembangunan infrastruktur strategis, seperti sekolah unggulan dan rumah sakit.
Ekti menjelaskan, proyeksi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kaltim untuk tahun 2026 berada di angka Rp18 triliun. Namun, menurutnya angka tersebut masih sangat mungkin berubah karena disampaikan pada Februari lalu.
“Perkiraan APBD kita untuk 2026 sekitar Rp18 triliun. Tapi itu masih awal tahun, tentu masih ada peluang meningkat. Tinggal bagaimana kita mendorong OPD untuk menggali PAD,” ujarnya, Senin (5/5/2025).
Kata dia, perhitungan realistis dalam proyeksi anggaran menjadi penting.
“Kata Bu Ismi dari Bappeda, ilmunya itu begini: kalau dapat Rp10 ribu, ya jangan langsung dihitung 10 ribu, paling tidak 700 dulu. Itu ilmunya,” katanya.
Terkait pembangunan sekolah unggulan, Ekti menjelaskan bahwa program tersebut memang masuk dalam RPJMD lima tahunan. Tahapan pelaksanaannya pun bertahap dan memerlukan perencanaan matang.
“Tahun pertama 2026 pembebasan lahan, 2027 pembangunan, 2028 pengisian sarana dan prasarana, baru 2029 berjalan operasionalnya. Ini contoh bagaimana visi dan misi gubernur dituangkan dalam RPJMD,” terangnya.
Selain itu, pembangunan rumah sakit juga menjadi prioritas, khususnya di wilayah Kabupaten Kutai Barat dan Mahakam Ulu.
“Sudah berjalan, terutama di Kutai Barat itu dari Pemkab-nya. Secara teknis mereka yang tangani, begitu juga Mahulu. Luasnya saya kurang tahu pasti, tapi kalau rumah sakit itu biasanya besar, mungkin 20 sampai 30 hektar,” tandasnya.
Ekti menegaskan bahwa pelaksanaan RPJMD akan merata di seluruh wilayah, mencakup 10 kabupaten/kota di Kalimantan Timur, sesuai arahan pemerataan pembangunan. (ADV/Kominfo Kukar)