Fahruddin Minta Pemkot Segera Carikan Solusi “Kebocoran” PAD Dari Parkir

MEDIABORNEO.NET, SAMARINDA – Wakil Ketua Komisi II DPRD Kota Samarinda Fahruddin mengatakan, belum maksimalnya penyerapan pemasukan kas daerah dari sektor parkir harus dicarikan solusi yang tepat, termasuk membuat inovasi-inovasi baru yang bisa mendongkrak PAD dari sektor ini.

Dikatakannya, peluang besar dari sektor parkir jika dikelola dengan benar akan terbuka lebar. Apalagi melihat dari banyaknya jumlah kendaraan yang ada di Samarinda saat ini, pundi-pundi daerah bisa terus meningkat.

Namun sayang, rupanya banyaknya jumlah kendaraan di Samarinda dan banyaknya “kantong-kantong” parkir, justru hanya sedikit yang masuk ke kas daerah. Selebihnya daerah mengalami “kebocoran” dari sektor parkir.

“Samarinda berdasarkan data BPS tahun 2020, jumlah kendaraan yang ada di Kota Samarinda itu ada sebanyak 771 ribu kendaraaan, terdiri 600 kendaraan roda 2 dan 171 kendaraan roda 4. Terhitung kasaran kita, 10 persen dari 771 ribu kendaraan itu saja yang kita ambil, sedangkan yang 90 persen kita abaikan,” terangnya pada Mediaborneo.net.

“Kemudian, kalau 771 ribu kendaraan dari 10 persennya dikali Rp 2.000, kita anggap sama dengan Rp 141 juta setiap hari, nah itu dikalikan 30 hari. Jadi, Rp 140 juta x 30, nah itu kan hampir Rp 4,5 miliar. Lalu kalau sebulan dikalikan 12 bulan, nah ada sekitar Rp 54 miliar pertahun. Bisa dibayangkan,” sambungnya.

Politisi dari partai berlambang pohon beringin ini kembali menjelaskan, berdasarkan data tahun 2022, retribusi jasa usaha Dinas Perhubungan Kota Samarinda ditargetkan menyumbang pendapatan Rp 2,5 miliar dari sektor parkir ini.

Namun lagi-lagi, target tersebut tak bisa dipenuhi, justru kata Fahruddin, Dinas Perhubungan “angkat tangan”.

“Sampai sekaranag mereka minta diturunkan jadi Rp 1,7 miliar karena tidak sanggup. Padahal, pajak parkir Rp 8 miliar itu kalau dikondisikan ke mana duitnya ini? Jadi, intinya persoalan ini segera dicarikan solusinya,” tutupnya.(Adv/Koko/M Jay)

Share