Gaung Erau Kutai Kartanegara 2025 Mulai Terdengar, Upacara Beluluh Buka Rangkaian Sakral di Tenggarong

Mediaborneo.net, Kukar –   Semangat pesta adat dan budaya Erau Kutai Kartanegara 2025 mulai bergema di Kota Raja Tenggarong. Kamis (18/9/2025), halaman Kedaton Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura menjadi saksi prosesi sakral Beluluh bagi Sultan Aji Muhammad Arifin.

Upacara ini menjadi tanda resmi dimulainya rangkaian Festival Erau, yang akan berlangsung pada 21–27 September mendatang.

Acara penuh makna tersebut dihadiri Asisten III Pemkab Kukar Dafip Haryanto, jajaran Forkopimda, kepala perangkat daerah, kerabat kesultanan, serta tamu undangan lainnya. Suasana khidmat terasa sejak prosesi dimulai, mengiringi Sultan yang menjalani tahapan adat dengan penuh penghormatan.

“Beluluh adalah simbol pembersihan diri bagi Sultan sekaligus doa keselamatan sebelum Erau dimulai,” ujar Pangeran Noto Negoro (Heriansyah), kerabat Kesultanan Kutai Kartanegara.

“Tradisi ini juga menjadi pengingat bagi kita semua agar senantiasa menghormati warisan budaya yang sudah ada sejak ratusan tahun lalu,” sambungnya.

Dalam sambutan yang dibacakan Asisten III Dafip Haryanto, Bupati Kutai Kartanegara Aulia Rahman Basri menegaskan komitmen pemerintah daerah untuk menjaga warisan leluhur.

“Ritual Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura merupakan identitas budaya yang tak ternilai. Pemerintah melalui program Penguatan Penggiat Seni dan Budaya Daerah terus memberikan dukungan, baik melalui pembinaan, promosi, maupun penyediaan sarana agar tradisi ini tetap hidup di tengah arus digitalisasi,” ujarnya.

Prosesi Beluluh dipimpin seorang Belian (pemuka spiritual adat Kutai). Sultan kemudian naik ke balai tiga tingkat yang terbuat dari haor kuning dengan 41 kaki. Sambil duduk di puncak balai, Sultan menerima tempong tawar dan siraman air bunga dari Dewa, tokoh perempuan spiritual adat Kutai. Setelah itu, sesuai adat, Sultan tidak diperkenankan menginjak tanah hingga seluruh rangkaian Erau selesai.

Selain prosesi utama, unsur Forkopimda dan kerabat kesultanan turut mengikuti ritual Ketikai Lepas, simbol pelepasan energi negatif agar acara berjalan lancar. Rangkaian ditutup dengan doa bersama dan santap adat yang mempererat kebersamaan.

“Kami mengundang masyarakat dan wisatawan untuk hadir menyaksikan langsung keindahan wisata budaya Tenggarong melalui Festival Erau ini. Selain menikmati ritual yang sarat filosofi, pengunjung juga bisa merasakan suasana hangat yang menyatukan tradisi dan pariwisata,” tutur Dafip Haryanto.

Dengan dimulainya prosesi Beluluh, gaung Erau Kutai Kartanegara 2025 semakin terasa. Inilah momen terbaik untuk merasakan keagungan tradisi Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura yang tetap lestari dari masa ke masa. (ADV/Kominfo Kukar)

Share
Exit mobile version