MEDIABORNEO.NET, TENGGARONG – Anggota DPRD Kaltim Dapil Kukar Ely Hartati Rasyid melaksanakan kegiatan sosialisasi dan penyebarluasan Peraturan Daerah (Perda) provinsi Kaltim Nomor 02 Tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Pembangunan Ketahanan Keluarga, di Kelurahan Panji, Kecamatan Tenggarong, Kukar pada Minggu (28/8/2022).
Kegiatan ini juga menghadirkan dua narasumber, yakni Dekan Unikarta Johansyah, SE.MM dan Mohammad Yudhi S.I.Kom, moderator Edly Rachmadi, serta diikuti oleh tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan organisasi kemasyarakatan.
Anggota DPRD Kaltim yang juga duduk sebagai anggota Badan Pembentukan Perda (Bapemperda) ini menerangkan, Perda Nomor 02 Tahun 2022 ini merupakan Perda inisiatif DPRD Kaltim dan sebelum ditetapkan sebagai Perda, dirinya ditunjuk sebagai Ketua Pansus Raperda Penyelenggaraan Pembangunan Ketahanan Keluarga oleh DPRD Kaltim.
“Perda ini sudah jalan dan menjadi Perda pertama di periode kami, saya ditunjuk menjadi Ketua Pansusnya. Mengapa Perda ini kita inisiasi? Karena ketahanan keluarga ini sangat penting untuk bangsa dan negara. Dari sana penguatan didapatkan, untuk menghindari gempuran budaya liar yang terjadi di lingkungan, terlebih dengan kemajuan informasi dan digitalisasi saat ini,” ucapnya, ditemui usai kegiatan Sosper.
Ely Hartati Rasyid mengatakan, perlu dan pentingnya melakukan sosialisasi serta penyebarluasan Perda Ketahanan Keluarga kepada seluruh masyarakat Kaltim, walaupun saat ini belum ada Peraturan Gubernur (Pergub) Kaltim yang dikeluarkan. Dikatakannya, banyak manfaat yang didapatkan oleh pemerintah ataupun pihak terkait dengan adanya Perda tersebut. Salah satu diantaranya pendataan masyarakat dan sebagainya.
“Bahwa kita punya Perda Ketahanan Keluarga, yang kalau ini dimaksimalkan dalam peraturan dan dijalankan, juga disosialisasikan, pasti ada output yang diterima. Seperti pendataan tentang jumlah anak putus sekolah, tingkat perceraian, angka kematian, jumlah pengangguran dan banyak sekali. Termasuk paparan anak yang terjerat narkoba,” terangnya.
Dia menyebut, dari hasil kajian yang didapatkan saat melakukan kunjungan kerja ke Bandung ketika masih dalam proses penggodokan Raperda Ketahanan Keluarga, dia mengatakan, Bandung dapat mengaplikasikan Perda Ketahanan Keluarga secara maksimal kepada seluruh masyarakatnya dengan membentuk motivator ketahanan keluarga (Motekar) dan kaum perempuan menjadi ketuanya.
“Ketahanan keluarga itu harus ada dibentuk Motekarnya, dia yang akan menjadi relawannya, sehingga nanti dia yang akan mengetahui bagaimana kondisi keluarga kita,” bebernya.
Namun, jika mengacu pada Ideks Pembangunan Gender (IPG), kata Politisi dari PDIP ini, Kaltim saat ini justru berada di urutan 3 nasional terendah. Untuk itu, Ely meminta Pemprov Kaltim untuk terus melakukan pembenahan, khususnya pada gender perempuan.
“Kita nomor 3 di atas Papua. Artinya, ini rapuh sekali, khususnya posisi perempuan, ini ada apa? Yang kita dapati, perempuan hanya menjadi subjek di lingkungan keluarga. Ini yang harus kita benahi bersama-sama, tentu ini menjadi PR pemerintah pak Isran yang akan berakhir sebentar lagi, agar dapat meningkatkan IPG kita,” katanya.
Untuk daerah pemilihannya, Ely Hartati telah membuat program yang dapat membantu pemerintah daerah meningkatkan IPG, yakni dengan melakukan kajian bersama dan pelatihan-pelatihan bagi kaum perempuan di 6 kecamatan yang ada di Kukar.
“Kita membuat pelatihan untuk perempuan, untuk bagaimana mereka dapat memperjuangkan hak-haknya, ” imbuhnya
Sementara itu, Dekan Unikarta Johansyah mengingatkan, peran penting ketahanan keluarga menjadi garda terdepan perlindungan keluarga dari ancaman yang dapat merusak anak-anak generasi muda. Untuk itu, dirinya menginbau agar masyarakat dapat lebih aktif memerankan fungsi keluarga, mulai dari kini terkecil. (Adv)
Penulis : Koko
Editor : Oen