HUT RI ke-80: Agusriansyah Ridwan Ingatkan Pentingnya Jaga Persatuan dan Kedaulatan Bangsa

Mediaborneo.net, Samarinda –   Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia bukan sekadar seremoni tahunan, tetapi momentum refleksi untuk menjaga persatuan dan kedaulatan bangsa. Hal ini ditegaskan oleh Sekretaris Fraksi PKS DPRD Kaltim, Agusriansyah Ridwan, yang juga menjabat Wakil Ketua Bapemperda DPRD Kaltim.

Menurut Agusriansyah, sejarah panjang perjuangan bangsa sejak Kebangkitan Nasional 1908, Sumpah Pemuda 1928, hingga Proklamasi 17 Agustus 1945 adalah bukti nyata bahwa kemerdekaan diraih dengan pengorbanan besar.

“Banyak darah tertumpah agar bangsa ini berdiri tegak. Jangan sampai pengorbanan itu sia-sia hanya karena kita lalai menjaga persatuan,” ujarnya, Jumat (15/8/2025).

Ia menekankan, setelah 80 tahun merdeka, bentuk penjajahan memang berubah. Jika dulu bangsa asing menindas, kini justru lahir dari kebijakan yang tidak berpihak pada rakyat.

“Penjajahan baru terjadi ketika sumber daya alam digadaikan dan rakyat dibiarkan miskin,” tegasnya.

Agusriansyah menilai tema HUT RI ke-80, “Bersatu, Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju”, harus diwujudkan dalam kebijakan nyata, bukan sekadar slogan. Ia mengingatkan bahwa tujuan negara sebagaimana tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 adalah melindungi bangsa, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan rakyat, serta menjaga perdamaian dunia.

Sebagai wakil rakyat dari Dapil Kutai Timur, Berau, dan Bontang, ia juga menyoroti kondisi di Kalimantan Timur. Menurutnya, masih banyak wilayah yang belum merasakan pemerataan pembangunan, terutama pada sektor infrastruktur dasar, pendidikan, dan akses internet.

“Dengan hadirnya Ibu Kota Nusantara (IKN), Kaltim seharusnya menjadi episentrum pembangunan berkeadilan. Namun jangan sampai IKN hanya menjadi simbol eksploitasi baru yang merugikan masyarakat lokal,” ungkapnya.

Agusriansyah mengajak seluruh elemen bangsa untuk menjaga persatuan, menolak kebijakan yang melemahkan rakyat, dan konsisten berpegang pada Pancasila serta UUD 1945.

“Jika kita abai, bangsa ini bisa jatuh dalam penjajahan gaya baru. Tapi jika konsisten, Indonesia akan menjadi negeri maju, sejahtera, dan diberkahi,” pungkasnya. (Han/M Jay)

Share
Exit mobile version